Mahasiswa Tuntut, Tutup PT.FREEPORT dan Perusahaan Asing di PAPUA
Jakarta. Hari ini 4 Februari 2015, ratusan mahasiswa Papua menggelar demo damai didepan gedung DPR RI, Jakarta dengan mengangkat satu tuntutan utama, yaitu
"Tutup PT.FREEPORT dan Seluruh Perusahaan Asing di PAPUA"
"Tutup PT.FREEPORT dan Seluruh Perusahaan Asing di PAPUA"
"Kami mahasiswa-mahasiswi dari Papua mendesak pemerintah Republik Indonesia, Joko Widodo, untuk menutup PT Freeport Indonesia," kata juru bicara Forum Pembela Keadilan di Tanah Papua, Weko, di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu.
Weko menyebutkan desakan penutupan PT Freeport Indonesia tersebut terlepas pembangunan smelter di Gresik maupun di Papua sendiri.
"Tak ada gunanya pembangunan smelter di Gresik maupun Papua. Karena tidak memberikan keuntungan kepada kesejahteraan masyarakat," kata Weko.
Forum Pembela Keadilan di Tanah Papua, juga meminta kepada DPRRI, DPRP, MPR Tutup PT FREEPORT.dan seluruh perusahan asing yang ada di Papua yang merupakan dalam kejahatan kemanusiaan di Papua.
Massa aksi juga berupaya untuk menemui anggota DPR RI namun pntu ditutup dan pengaman dari aparat yang bertugas, massa aksi kemudian mencoba mendobrak pintu DPR RI di Jakarta sore ini sekitar 06:30 Wib, akhirnya massa aksi dibubarkan dengan gas air mata.(RK/PH)
Weko menyebutkan desakan penutupan PT Freeport Indonesia tersebut terlepas pembangunan smelter di Gresik maupun di Papua sendiri.
"Tak ada gunanya pembangunan smelter di Gresik maupun Papua. Karena tidak memberikan keuntungan kepada kesejahteraan masyarakat," kata Weko.
Forum Pembela Keadilan di Tanah Papua, juga meminta kepada DPRRI, DPRP, MPR Tutup PT FREEPORT.dan seluruh perusahan asing yang ada di Papua yang merupakan dalam kejahatan kemanusiaan di Papua.
Massa aksi juga berupaya untuk menemui anggota DPR RI namun pntu ditutup dan pengaman dari aparat yang bertugas, massa aksi kemudian mencoba mendobrak pintu DPR RI di Jakarta sore ini sekitar 06:30 Wib, akhirnya massa aksi dibubarkan dengan gas air mata.(RK/PH)
Pemerintah Indonesia dan imperialis Amerika Serikat justru melakukan pembahasan perpanjangan kontrak PT Freeport tanpa persetujuan dari rakyat Papua.