‎"KRONOLOGIS PERISTIWA PENEMBAKAN DI DESA TAMI-ARSO"

Di wilayah ini telah ditempati oleh militer sejak lama dan diperkuat saat politik Papua Merdeka yang semakin gencar dibicarakan. Pada pagi hari Kepala Desa (Johanes) sedang berkendaraan motor dalam keadaan yang aman terkendali. Ketika melintas (tempat kejadian penembakan), tiba-tiba ada satu mobil yang mengikuti dia dari belakang. Mobil yang mengikuti itu menghampiri kepala desa yang saat itu masih diatas motor (sedang mengendarai), dari dalam mobil itu mengeluarkan tembakan diarahkan langsung mengenai kepalanya dan tembakan kedua bersarang di perut, akhirnya jatuh tersungkur disitu. Setelah itu, mobil tersebut segera melaju ke arah timur jalan.

OTK

Karena masyarakat di sekitar itu mendengar tembakan dan ternyata menewaskan kepala desa mereka, maka masyarakat segera beramai-ramai ke tempat kejadian penembakan untuk mengangkat kepala desa (Johanes) yang telah tidak bernyawa lagi. Saat masyarakat bingung, sedih dan sebagainya dan mencari tahu siapa pelaku penembakan. Tidak lama kemudian datanglah mobil tentara dengan senjata lengkap, sehingga masyarakat sangat panik dan takut dan tidak ada cara lain selain melarikan diri ke hutan-hutan, karena kepala desa meraka ditembak, apalagi mereka punya pengalaman traumatis penembakan-penembakan yang pernah terjadi di wialyah itu pada tahun-tahun sebelumnya. Ketika masyarakat melarikan diri karena takut ditembak, akhirnya dijadikan sasaran penembakan dan berhasil menembak 8 orang asli Papua. Dengan demikian saat ini media publikasikan kepada publik bahwa merekalah anggota OPM di bawah pimpinan Lamberth Pekikir di wilayah perbatasan PNG.

Kemudian, ketika tentara mengejar dan menembak masyarakat yang melarikan diri ke hutan, mobil yang tadinya menembak kepala desa tersebut kembali dari arah timur dan segera mengangkat Jenazah Johanes yang ditembaknya itu dimasukan ke dalam mobil dan segera melaju ke salah satu rumah sakit di Jayapura untuk diotopsi.

Jadi sampai sekarang kejadian di Tami Arso itu dijadikan penembakan dilakukan orang tak dikenal dan masih terus mencari dan menuduh masyarakat setempat yang adalah warga masyarakat biasa. Di berbagai media di Indonesia melaporkan kronologisnya tidak sesuai dengan apa yang sesungguhnya terjadi di lapangan (tempat kejadian). Dari laporan kronologis di lapangan bahwa telah terjadi pembohongan publik atas pelanggaran HAM yang terjadi di Papua. Sedang berusaha menghilangkan kronologis sesungguhnya. Silahkan dilanjutkan laporan ini. Mendapatkan informasi langsung dari saksi di lapangan.

My.Tebaimapiha.
Sumber :(HP)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »