Freeport Cuma Sumbang Rp200 M per Tahun untuk Papua

JAKARTA - Gubernur Papua Lukas Enembe tidak mempermasalahkan jika PT Freeport Indonesia (PTFI) menghentikan ekspor konsentrat. Pasalnya, Bumi Cendrawasih ini mendapatkan fee tidak sebanding dari hasil kerukan emas yang dilakukan oleh perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut. 

Menurut Lukas, pemerintah pusat berencana akan menghentikan ekspor konsentrat Freeport jika tidak serius membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di Papua.
"Ada keinginan pak menteri ESDM dan teman-teman untuk carikan win-win solution karena pemerintah berencana memberhentikan ekspor konsentrat untuk tiga tahun ke depan ini kalau tidak ada kesungguhan Freeport bangun smelter," ucap Lukas di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (6/2/2015).
Lukas menjelaskan, win-win solution yang akan dicari adalah jika izin konsentrat Freeport dicabut, akan membuat perusahaan tersebut memberhentikan karyawan-karyawan Freeport
"Bagaimana di Papua seperti apa. Kita diskusi tentang itu. Bagi kita terhadap penerimaan daerah tidak masalah karena tidak berdampak sama sekali. Penerimaan daerah kalau seandainya ini memberhentikan ekspor selama tiga tahun bagi penerimaan daerah tidak berdampak karena sangat kecil pengaruhnya," paparnya.
Menurut Lukas, Pemda Papua hanya mendapatkan sekira Rp200 miliar per tahun untuk penerimaan daerah dari Freeport.
"Tapi yang berdampak adalah karyawan di Freeport. Ini harus dicarikan solusinya katanya. Kan yang mengatur regulasi itu pemerintah," tukasnya. (rzk)
--------------
 
 Kontribusi Freeport ke Wilayah Mimika Hanya 32%
 
Bupati Mimika Papua Eltinus Omaleng membenarkan pernyataan Gubernur Papua Lukas Enembe bahwa wilayahnya hanya mendapatkan kontribusi dari PT Freeport Indonesia (PTFI) sekira Rp200 miliar per tahun. 
 
"Iya itu Rp200 miliar per tahun," ucap Eltinus di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (6/2/2015).
Menurut Eltinus, Freeport hanya memberikan kontribusi terbesarnya untuk wilayah di Mimika sekitar 32 persen, namun hal tersebut dibagikan ke empat kabupaten yang dekat dengan wilayah tambang Freeport.
"Itu kan jadinya 8 persen untuk setiap kabupaten terdekat," ucapnya.
Kontribusi Freeport untuk kabupaten terdekat di wilayah tambangnya sekira Rp200 miliar. Kontribusi tersebut dinilai sangat kecil.
"Itu kurang pak. Padahal tambang operasinya dekat kabupaten kami, itu wilayahnya miskin," tegasnya.
 --------

ESDM Beri Kepastian Bangun Smelter di Papua Minggu Depan

ESDM Beri Kepastian Bangun Smelter di Papua Minggu Depan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan kepastian pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) PT Freeport Indonesia di wilayah Papua minggu depan.
"Keputusan soal smelter akan kita tengok ke lokasi di Papua pekan depan," jelas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (6/2/2015).
Sudirman menjelaskan, pekan depan dirinya dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono akan meninjau lokasi smelter tersebut.
Sudirman menjelaskan, peninjauan lokasi bertujuan untuk melihat situasi dan kondisi di wilayah tersebut. Laporan Gubernur Papua Lukas Enembe disebutkan infrastruktur seperti lokasi smelter, pembangkit listrik siap dibangun serta akses jalan yang sudah dibuka.
"Kalau kecenderungan di lokasi ideal akan bangun di sana, daripada angkut mineral setengah jadi ke Gresik. Minggu depan kita putuskan," paparnya.
Gubernur Lukas menyambut baik langkah Pemerintah pusat yang mendengarkan aspirasi masyarakat Papua mengenai smelter. Menurutnya, jika pembangunan smelter di Papua akan memberi efek luar biasa bagi perekonomian daerah.
"Pekan depan keputusan smelter itu. Membangun smelter bisa mendorong multiplier di sekitar itu," tukasnya.
(rzk)

Sumber : Okezone

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »