Tampilkan postingan dengan label Okezone. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Okezone. Tampilkan semua postingan
Kawanan 'Suntik Lari' Teror Warga Jayapura

Kawanan 'Suntik Lari' Teror Warga Jayapura

Ils Jarum suntik

JAYAPURA - Warga Kota Jayapura dicemaskan dengan adanya teror ‘suntik lari’ yang dilakukan oleh orang tidak kenal (OTK). Aksi ‘suntik lari’ terjadi pada Sabtu 14 Januari 2016 pagi yang dialami seorang ibu, berinisial VW, yang tengah mengendarai sepeda motor di sekitar Perumahan Pertamina Kotaraja Abepura.
Korban tiba-tiba disuntik saat akan menjemput anaknya pulang sekolah dengan mengendarai sepeda motor. VW yang disuntik dibagian paha pun terkejut. Pelaku setelah melakukan aksinya langsung melarikan diri.
Kapolsek Kota Abepura, Kompol Arnolis Korwa membenarkan peristiwa yang dialami ibu rumah tangga itu. Menurut Arnolis, korban saat mengendarai sepeda motor langsung disuntik oleh seseorang di bagian paha.
"Benar ada laporan atas peristiwa tersebut. Jadi ibu VW ini akan menjemput anaknya dari sekolah, namun ditengah jalan didekati oleh pelaku yang menggunakan sepeda motor, yang selanjutnya melalukan penyuntikan di bagian paha kanan sebelah atas, setelah itu pelaku langsung kabur," kata Arnolis.
Setelah disuntik kata Arnolis, VW langsung pulang kerumah setelah menjemput anaknya. Korban merasa pusing dan langsung pergi ke rumah sakit. "Korban merasa pusing dan langsung memeriksakan ke Rumah Sakit Bhayangkara. Dan benar hasil pemeriksaan dokter korban mendapatkan suntikan," ujarnya.
Menurut Arnolis, dokter langsung mengambil sampel darah korban untuk mengetahui cairan apa yang digunakan pelaku dalam aksi ‘suntik lari’ tersebut. "Sudah diambil darahnya, kita masih menunggu hasil untuk mengetahui cairan apa atau obat apa yang disuntikkan pelaku," tandasnya.
Aksi ‘suntik lari’ oleh OTK di wilayah Kota Jayapura khususnya Abepura berdasarkan informasi sudah terjadi tiga kali. Para kawanan pelaku ini belum bisa diungkap oleh pihak kepolisian. Warga diimbau waspada untuk menghindari aksi teror tersebut.
(fas/okezone.com)

Freeport Cuma Sumbang Rp200 M per Tahun untuk Papua

JAKARTA - Gubernur Papua Lukas Enembe tidak mempermasalahkan jika PT Freeport Indonesia (PTFI) menghentikan ekspor konsentrat. Pasalnya, Bumi Cendrawasih ini mendapatkan fee tidak sebanding dari hasil kerukan emas yang dilakukan oleh perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut. 

Menurut Lukas, pemerintah pusat berencana akan menghentikan ekspor konsentrat Freeport jika tidak serius membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di Papua.
"Ada keinginan pak menteri ESDM dan teman-teman untuk carikan win-win solution karena pemerintah berencana memberhentikan ekspor konsentrat untuk tiga tahun ke depan ini kalau tidak ada kesungguhan Freeport bangun smelter," ucap Lukas di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (6/2/2015).
Lukas menjelaskan, win-win solution yang akan dicari adalah jika izin konsentrat Freeport dicabut, akan membuat perusahaan tersebut memberhentikan karyawan-karyawan Freeport
"Bagaimana di Papua seperti apa. Kita diskusi tentang itu. Bagi kita terhadap penerimaan daerah tidak masalah karena tidak berdampak sama sekali. Penerimaan daerah kalau seandainya ini memberhentikan ekspor selama tiga tahun bagi penerimaan daerah tidak berdampak karena sangat kecil pengaruhnya," paparnya.
Menurut Lukas, Pemda Papua hanya mendapatkan sekira Rp200 miliar per tahun untuk penerimaan daerah dari Freeport.
"Tapi yang berdampak adalah karyawan di Freeport. Ini harus dicarikan solusinya katanya. Kan yang mengatur regulasi itu pemerintah," tukasnya. (rzk)
--------------
 
 Kontribusi Freeport ke Wilayah Mimika Hanya 32%
 
Bupati Mimika Papua Eltinus Omaleng membenarkan pernyataan Gubernur Papua Lukas Enembe bahwa wilayahnya hanya mendapatkan kontribusi dari PT Freeport Indonesia (PTFI) sekira Rp200 miliar per tahun. 
 
"Iya itu Rp200 miliar per tahun," ucap Eltinus di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (6/2/2015).
Menurut Eltinus, Freeport hanya memberikan kontribusi terbesarnya untuk wilayah di Mimika sekitar 32 persen, namun hal tersebut dibagikan ke empat kabupaten yang dekat dengan wilayah tambang Freeport.
"Itu kan jadinya 8 persen untuk setiap kabupaten terdekat," ucapnya.
Kontribusi Freeport untuk kabupaten terdekat di wilayah tambangnya sekira Rp200 miliar. Kontribusi tersebut dinilai sangat kecil.
"Itu kurang pak. Padahal tambang operasinya dekat kabupaten kami, itu wilayahnya miskin," tegasnya.
 --------

ESDM Beri Kepastian Bangun Smelter di Papua Minggu Depan

ESDM Beri Kepastian Bangun Smelter di Papua Minggu Depan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan kepastian pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) PT Freeport Indonesia di wilayah Papua minggu depan.
"Keputusan soal smelter akan kita tengok ke lokasi di Papua pekan depan," jelas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (6/2/2015).
Sudirman menjelaskan, pekan depan dirinya dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono akan meninjau lokasi smelter tersebut.
Sudirman menjelaskan, peninjauan lokasi bertujuan untuk melihat situasi dan kondisi di wilayah tersebut. Laporan Gubernur Papua Lukas Enembe disebutkan infrastruktur seperti lokasi smelter, pembangkit listrik siap dibangun serta akses jalan yang sudah dibuka.
"Kalau kecenderungan di lokasi ideal akan bangun di sana, daripada angkut mineral setengah jadi ke Gresik. Minggu depan kita putuskan," paparnya.
Gubernur Lukas menyambut baik langkah Pemerintah pusat yang mendengarkan aspirasi masyarakat Papua mengenai smelter. Menurutnya, jika pembangunan smelter di Papua akan memberi efek luar biasa bagi perekonomian daerah.
"Pekan depan keputusan smelter itu. Membangun smelter bisa mendorong multiplier di sekitar itu," tukasnya.
(rzk)

Sumber : Okezone
Warga Papua Tewas Dianiaya di Samping Supermarket

Warga Papua Tewas Dianiaya di Samping Supermarket

Seorang warga tewas akibat pertikaian antarawarga di Timika, Kabupaten Mimika, Povinsi Papua, yang mencuat Sabtu (24/1) malam.
"Satu orang dikabarkan tewas setelah dianiaya sekelompok orang di Jalan Hasanudin, samping Supermarket Diana 2," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Patrige Renwarin, di Kota Jayapura, Minggu (25/1/2015).
 Warga Papua Tewas Dianiaya di Samping Supermarket
Korban tewas teridentifikasi bernama Korinus Karet (42), dengan luka robek di tubuhnya akibat senjata. Patrige mengatakan, pertikaian antarwarga itu terjadi pada Sabtu malam sekira pukul 23.40 WIT. "Korban diduga tewas setelah dianiaya dan tidak tertolong," katanya.
Kronologi peristiwa itu, berawal dari perselisihan yang terjadi satu minggu yang lalu, dimana terjadi keributan di Jalan Samratulangi dan terdapat korban luka ringan dari sekelompok warga.
Pada Sabtu pukul 23.40 WIT, sekelompok warga yang berjumlah sekira 20 orang dengan membawa senjata tajam jenis parang dan panah, mendatangi Jalan Hasanudin samping Supermarket Diana 2 dengan tujuan mencari kelompok warga yang sering melakukan pemalakan di sekitar Jalan Hasanudin.
"Setiba di samping Supermarke Diana 2, KK (korban) melihat sekelompok masa tersebut, sehingga Ia melarikan diri ke bagian belakang. Massa melihat korban lari, dan langsung mengejar sampai depan rumah Andarias Nauw. Disitulah terjadi penganiayaan kepada korban yang mengakibatkan korban meninggal dunia di TKP dengan luka sayatan," katanya.
Patroli dari Polsek Mimika Baru yang dipimpin langsung oleh kapolsek bersama satu regu anggota Dalmas tiba di TKP dan berhasil mengamankan salah satu dari kelompok pelaku. "Polisi tiba di TKP sekitar pukul 24.00 WIT dan berhasilan menangkap seorang terduga pekaku berininisal AM, sedangkan massa yang lain melarikan diri," katanya.
Lebih lanjut Patrige menjelaskan bahwa pada Minggu dini hari (25/1) sekira pukul 00.55 WIT, anggota Reskrim Polres Mimika yang dipimpin oleh Ipda Limbong tiba di TKP dan melakukan olah TKP serta menghubungi mobil jenasah dari RSUD Mimika.
Sekira pukul 01.20 WIT, olah TKP selesai dan barang bukti yang diamankan di antaranya lima buah anak panah wayer dan satu bilah parang yang berada di samping korban. "Pukul 01.30 WIT, mobil ambulans tiba di TKP selanjutnya jenasah dievakuasi ke mobil jenasah selanjutnya dibawa ke RSUD Mimika," katanya.
(ful)