Panglima TNI : Masih Ada Segelintir Prajurit TNI Bersikap Primitif

Merauke, Jubi- Panglima Jenderal TNI, Moeldoko melakukan tatap muka bersama prajurit TNI baik yang bertugas di Korem, Kodim, Lantamal serta di daerah perbatasan. Pertemuan itu berlangsung di Pos Perbatasan Sota yang dihadiri juga oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Jenderal TNI Marsetyo, Danlantamal XI, Brigjen TNI Supartodi, Danlantamal XI, Brigjen TNI Buyung Lalana serta Bupati Merauke, Romanus Mbaraka.

Prajurit TNI sedang mendengar arahan Panglima Jenderal TNI Moeldoko. (Jubi/Frans L Kobun)
Panglima TNI dalam arahannya mengatakan, masih ada segelintir oknum prajurit TNI bersikap primitif dengan melakukan tindakan tidak terpuji dan merusak citra TNI bersama rakyat yang sedang dibangun.
“Saya berharap tindakan seperti demikian, agar tidak terjadi kembali di lingkungan prajurit yang sedang menjalankan tugas di wilayah Timur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini,” pinta Panglima.

Panglima kembali menegaskan agar prajurit TNI tidak boleh membenci masyarakat. Tetapi dari waktu ke waktu, terus membangun sikap teritorial melalui cinta kasih. Jika itu dijalankan dan atau diterapkan, maka rakyat akan memberikan rasa hormat setinggi-tingginya kepada prajurit yang sedang menjalankan tugasnya.
“Memang saat ini, kita sedang membangun serta memperbaiki profil prajurit TNI di seluruh Indonesia, agar dapat dikenal dengan baik oleh rakyat sekaligus kultur maupun posturnya berubah. Dengan demikian, negara dari luar pun menghargai,” katanya.

Ditegaskan kembali, tidak ada gunanya prajurit berkelahi dan bertengkar dengan polisi. Karena tak memberikan suatu nilai tambah. Apalagi sampai menyakiti hati rakyat di bawah. Itu justru lebih parah dan sudah tentu akan menimbulkan ketidakpuasan.
“Saya berharap agar hubungan kekeluargaan bersama semua komponen termasuk masyarakat di tempat tugas, agar terus dibangun dengan baik. Sehingga suasana pun aman-kondusif dan orang dengan leluasa menjalankan berbagai aktivitasnya,” kata Panglima.

Para prajurit TNI dalam pertemuan dengan Panglima Jenderal TNI ini menyampaikan berbagai permasalahan yang mereka hadapi. Mulai dari kurangnya kendaraan, tempat tinggal prajurit di daerah perbatasan hingga kesulitan mendapatkan air minum.
Danrem 174 ATW, Brigjen TNI Supartodi dalam kesempatan itu mengatakan, prajurit TNI yang bertugas di daerah perbatasan, sering mengalami kesulitan dalam menjalankan tugasnya. Karena fasilitas kendaraan yang masih sangat minim. Apalagi, lanjut Danrem, topografi wilayah sangat jauh dan harus membutuhkan kendaraan baru, sehingga tugas dan tanggungjawab, dapat dijalankan dengan baik.
“Ya, kami masih mengalami kekurangan enam unit mobil. Olehnya, kalau dapat, agar Panglima TNI dapat meresponi apa yang menjadi permintaan kami,î” ujarnya.

Persoalan lain yang dihadapi, demikian Danrem, pos perbatasan yang harus diperbaiki. Sehingga dapat ditempati prajurit . Khusus di Distrik Sota, dalam beberapa bulan terakhir, prajurit mengalami kesulitan mendapatkan air minum, lantaran terjadi kemaraun panjang. Sehingga sumur yang ada mengalami kekeringan.
Menanggapi itu, Panglima Jenderal TNI, Moeldoko mengatakan, berbagai aspirasi yang disampaikan prajurit TNI, tetap diresponi. Nantinya dalam rapat kerja dengan Presiden RI, Joko Widodo, semua hal yang diutarakan prajurit, akan disampaikan. Sehingga menjadi perhatian pemerintah pusat.
“Jika ada hal-hal yang belum sempat disampaikan, nantinya bisa ditulis dan diserahkan ke Danrem untuk selanjutnya dikirim kepada saya. Tentunya ada beberapa hal penting yang menjadi skala prioritas untuk diberikan perhatian,” katanya. (Frans L Kobun)

Sumber  jubi

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »