Jayapura, Jubi – Anggota DPR Papua, Ruben Magai menilai, pernyataan Menteri Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) RI, Tedjo Edy Purdjianto, pekan lalu yang menyebut warga dan aparat keamanan di Paniai, Papua sepakat berdamai dengan bakar batu, merupakan upaya menutupi penembakan yang menewaskan warga sipil di wilayah itu.
“Kelakuan seperti itu sudah lama. Upaya mengalihkan masalah pelanggaran HAM berat di Paniai. Ini ada upaya menghilangkan setiap pelanggaran HAM di Papua. Padahal dunia juga tahu. Setiap hari orang Papua juga makin mengerti,” kata Ruben Magai kepada Jubi, Sabtu (20/12).
Menurutnya, setiap waktu korban warga sipil terus berjatuhan di Papua. Untuk itu, negara tak bisa menutupi setiap kejadian.
“Menteri Polhukam pikir sudah selesai, padahal belum. Harus bertanggungjawab terhadap setiap peristiwa pelanggaran HAM di Papua. Itu yang diharapkan,” ucapnya.
Katanya, kini dunia internasional terus memantau perkembangan di Papua. Apalagi hampir setiap saat terjadi panggaran HAM di provinsi itu.
Sebelumnya, Menkopolhukam RI, Tedjo Edy Purdjianto mengatakan, masalah penembakan di Paniai telah diselesaikan secara adat. Warga dan aparat keamanan sepakat berdamai dengan bakar batu.
“TNI, Polri, dan masyarakat adat sepekat penyelesaian dengan cara adat bakar batu. Itu sudah selesai,” kata Tedjo Edi kala itu seperti diberitakan sejumlah media nasional.
Namun pernyataan itu dibantah Ketua Dewan Adat Daerah Paniai, John Gobay. “Kapan Menkopolhukam datang bikin bakar batu dengan TNI, Polri, dan Masyakat di Paniai? Tidak betul itu,” kata John Gobay kepada Jubi via teleponnya pekan lalu. (Arjuna Pademme)
Symber : Jubi