Jika seluruh elemen masyarakat Papua baik yang ada di dalam tanah air Papua maupun yang diluar Papua, bapa, mama, kaka, adik, pegawai, petani, nelayan, ibu rumah tangga, mahasiswa, mahasiswa dan kaum pelajar hingga semuanya ambil bagian mendukung dan terlibat didalam persatuan maka kemerdekaan Bangsa Papua itu sudah tercapai, kolonial akan dengan terpaksa mengakui kemerdekaan bangsa Papua, akan tetapi jika didalam pergerakan perjuangan hanya satu dan dua orang saja maka sama saja dengan memperhambat proses mencapai kemerdekaan itu.
Papua sudah merdeka, semua yang hidup di masa ini bertanggung jawab untuk berjuang bersama agar colonial segera mengakui dan keluar dari Tanah Air Bangsa Papua.
Untuk kawan-kawan mahasiswa yang masih mengganggap perjuangan ini terasa sia-sia, stop meggunakan ilmu-ilmu perbandingan yang kau dapatkan, mari bergabung diberbagai elemen gerakan, ayo sama-sama bergerak kampanyekan kemerdekaan bangsa Papua. Karena di pundak generasi hari ini terletak tanggung jawab untuk menentukan masa depan Bangsa Papua di generasi selanjutnya.
Jangan sampai generasi yang akan datang hanya melihat dan menyaksikan alam yang rusak sana-sini, mengalami sisa-sisa kehancuran tanah papua karena hasil-hasil buminya yang dikeruk dengan rakus oleh sang kapitalis.
Kalo ko rasa ko orang Papua, ko bangsa Papua, buang jauh-jauh pemikiran yang lain-lain, mari suarakan Suara Hati Bangsa Papua Untuk Menuju Pembebasan Nasional Bangsa Papua. (PH)
Kolonial hanya menginginkan tanah dan hasil-hasil diatas tanah itu, dia tidak membutuhkan orang-orang yang ada diatas tanah itu. Orang Papua tidak dibutuhkan, hanya alam dan tanahnya saja yang dibutuhkan.
"Papua penduduknya primitif, belum beradab, bodoh dan terbelakang". Demikian kata Ali Murtopo;
"Kita (Indonesia) hanya menginginkan harta kekayaannya saja, bukan penduduknya".
"Kita (Indonesia) hanya menginginkan harta kekayaannya saja, bukan penduduknya".