Penembakan Mako Tabuni Versi Warga

Jika Kapolda Papua, Irjen Pol.Bigman Lumban Tobing mengatakan, Ketua I Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Mako Tabuni ditembak aparat kepolisian karena melawan saat akan ditangkap, hal ini bertolak belakang dengan pengakuan warga sekitar lokasi kejadian.

Tn. Mako Tabuni
Salah satu warga di sekitar lokasi kejadian bernama Indah mengatakan, sebelum Mako Tabuni ditembak, ada tiga mobil yang berada dilokasi kejadian dan begitu Mako Tabuni melintas di jalan raya menuju kampus Uncen Baru Perumnas III Waena, Distrik Heram, ia langsung ditembak orang yang berada di salah satu mobil tersebut, Kamis (14/06) sekitar 09.30 WIT.



“Jadi saat itu Mako Tabuni berjalan bersama beberapa rekannya. Namun saya tidak tahu pasti berapa kali ia ditembak. Hanya saja setelah ditembak, salah satu mobil dengan DS 447 AJ datang dan Mako Tabuni langsung dinaikkan ke mobil itu,” kata Indah

Menurutnya, melihat peristiwa itu, warga yang ada disekitar lokasi kejadian langsung marah dan mengamuk sehingga terjadilah pembakaran mobil, sepeda motor serta pengrusakan rumah warga dan beberapa ruko. “Jadi saat melihat Mako tertembak, warga mengamuk dan menyerang rumah warga lainnya yang tidak tahu apa-apa," terang Indah.

“Ada tiga mobil dari arah gapura Uncen. Satu mobil Hitam jenis Jeep DS.447 AJ,” kata JM, seorang saksi mata kepada tabloidjubi.com di lokasi kejadian, Perumnas III Waena, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Kamis (14/6).

Menurut JM, seorang pria berpakaian preman turun dari salah satu mobil itu lalu melakukan penembakan. “Mereka pakaian preman. Bawa sejanta laras panjang seperti yang bapak pegang ini,” kata seorang pria yang berada di lokasi kejadian sambil menunjuk senjata anggota Brimob Polda Papua yang mendengar penjelasannya.

Beberapa tembakan itulah yang menewaskan Mako Tabuni di hadapan warga masyarakat. “Siapa yang tega melihat kejadian tadi. Ia jatuh mati seperti binatang. Jatuh berputar-putar, darahnya tercecer,” kata JM kepada tabloidjubi.com.

Hal yang nyaris senada diungkapkan salah satu warga keturunan Tiong Hoa yang ada disekitar lokasi kejadian. Menurutnya, ada beberapa polisi yang berbaju preman dan membawa senjata lalu menembak korban. Setelah itu mereka langsung kabur. “Jadi yang mengundang masalah sebenarnya adalah polisi. Saat itu sebuah mobil Avanza berjalan di depan dan diikuti mobil Pick Up. Nah, orang bersenjata yang ada di mobil Pick Up inilah yang melakukan penembakan. Melihat kejadian itu, warga mengamuk dan melakukan tindakan anarkis,” kata warga keturunan Tiong Hoa tersebut yang tidak ingin disebutkan namanya.

Warga Tionghoa ini juga menyayangkan lambatnya aparat keamanan datang ke lokasi kejadian yang membuat massa brutal dan membakar beberapa kendaraan roda dua dan empat, roku, dan beberapa rumah warga sekitar. “Kejadian pengrusakan telah berlangsung sekitar satu jam barulah aparat datang. Jadi tugas polisi sebenarnya apa? Kami coba hubungi Polsek Abe, namun teleponnya diputus. Kalau memang aparat mau melakukan penangkapan harusnya di back up agar tidak terjadi hal seperti ini,” keluhnya.

Aktivis HAM independen Sebby Sambom, saat dihubungi tabloidjubi.com menyampaikan hal yang tidak jauh berbeda. Menurutnya, Mako dtembak saat makan pinang. "Mereka ada lima orang ke putaran taxi (Perumnas III). 2 orang mau ke Sentani. Salah satunya adik DK. Ia bilang Mako bahwa ada 2 mobil (satu avansa putih) kejar mereka tapi Mako tidak hiraukan dan makan pinang yang mama-mama jual disitu. Orang-orang itu turun dan tembak mako," kata Sebby Sambom.

Informasi terpercaya dari RS Bhayangkara mengatakan enam peluru bersarang di tubuh Mako Tabuni hingga menyebabkan ia tewas. “Mako Tabuni tertembak 6 peluru di bagian perut, paha kanan dan kiri,” kata sumber tabloidjubi.com di RS Bhayangkara melalui pesan singkat.

Dari data yang dihimpun tabloidjubi.com di lapangan diketahui jika kerugian mencapai ratusan juta rupiah dimana ada empat unit mobil terbakar, 26 unit sepeda motor serta beberap ruko dan rumah warga dirusak massa. (Jubi/Arjuna/Mawel/Mambor)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »