Persatuan Tidak Didapat Dengan Mudah, Peliharalah!

Setelah Theys Eluai, ULMWP.

Persatuan tidak didapat dengan mudah, peliharalah!

Theys Eluai adalah figur pemersatu gerakan perjuangan Papua, suaranya mampu mempersatukan dan menggerakkan semua elemen perjuangan dari pesisir hingga gunung. Dalam zamannyalah nasionalisme kebangsaan Papua bangkit lg dan makin menguat. Bahkan bendera Papua bisa berkibar. Karismanya begitu kuat hingga dianggap sebagai ancaman lepasnya Papua.
Akhirnya rencana kematiannya pun dibuat, pertama-tama bukan untuk membunuhnya tetapi untuk mematikan semangat dan persatuan rakyat Papua.

Salah satu penyebab kematian Theys Eluai adalah orang Papua tra jaga dia ( figur dan simbol pemersatu). Mereka terhanyut dalam nafsu hingga lupa memakai akal.
Empat belas tahun setelah kematiannya (2000-2014) lahir sebuah wadah pemersatu gerakan perjuangan Papua yg bernama United Liberation Movement For West Papua (ULMWP) di Vanuatu.

Paskah kelahiran ULMWP, geliat indonesia di Pasifik makin masif bahkan indonesian rela melahirkan anak haram bernama Melindo (melanesia indonesia) hanya untuk mengeliminasi pendataftaran ULMWP di kominutas negara-negara Melanesia (MSG).

Gerak ULMWP yg begitu lincah dibawah kepemimpinan Octovianus Mote mendapat sambutan dan dukungan yg makin luas dan kuat. Dua tahun berturut-turut beberapa negara Pasifik mengangkat isu Papua di SU PBB, selain di Pasifik, dukungan pun mulai datang dari Afrika.

Semua prestasi ini buat indonesia berang, Luhut yg kala itu menjabat sebagai Menkopolhukam, bahkan berujar, kalau orang Papua mau merdeka pergi saja ke Melanesia (Pasifik). Pengamat khusus Papua dari LIPI, Dr. Adriana Elisabet pun megatakan jika Indonesia tidak segera dialog dengan ULMWP, Papua akan lepas.

Rupanya orang Papua tidak sadar, indonesia malah yg aware keduluan, mereka cepat-cepat bangun komunikasi dan hubungan dengan Pasifik. Bahkan rela mengelontarkan duit ratusan miliar dan turut serta dalam menjatuhkan beberapa pemerintahan yg sah agar isu Papua tidak lagi dibicarakan. Pun terhadap Salomon dan Vanuatu yg jelas-jelas mendukung Papua tak lepas dari godaan dan rayuan indonesia. Pemerintah Salomon dibawah kepemimpinan Rick Hou akhirnya diam-diam mengutus delegasi ke Papua tanpa kordinasi dgn ULMWP. Dan kemarin kita lihat DPR RI barusan mengundang semua parlemen negara-negara Pasifik ke Jakarta.

Papua yg merupakan ras melanesia malah tertinggal dan sibuk dalam soal-soal perbedaan.
Para Pejuang tidak menyadari bahwa kekuatan mereka adalah persatuan. Jika ULMWP tidak dilindungi seperti Theys Eluay niscaya perjuangan ini akan stagnan dan memerlukan waktu yg sangat lama lagi untuk memulihkan kepercayaan dari para suporter.

Paskah kematian Theys banyak hal sudah terjadi, bukan? otsus, pemekaran, imigrasi besar-besaran kaum migran, penguasaan sumber daya dan birokrasi, slow motion genocide, dll.

Bayangkanlah kalau ULMWP pun harus mati ditangan rakyat Papua sendiri?

By. Jonathan Tjoe

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »