Presiden Joko Widodo dan Kapolri dan penegak hukum lainya agar segera tangkap dan proses hukum pelaku rasialisme terhadap Natalius Pigai dan orang Papua di Indonesia
(Dugaan orang Istana (Jokowi dan Luhut) atas Rasialisme terhadap Natalius Pigai dan Rakyat Papua di Indonesia)
1. Tanggal 12 Pebruari 2016 Luhut mengatakan orang Papua keluar dan pergi ke Melanesia tidak usah tinggal di Papua.
2. Bulan Mei 2017, Profil Natalius muncul di Wikipedia dengan Nama Kingkong
3. Bulan Juni 2017, Pendukung Jokowi menyatakan Natalius Pigai dengan sebutan Monyet
4. Bulan Agustus 2017. Koordinator Seknas Jokowi orang dekat Jokowi mengancam dan menyatakan beli kaca untuk melihat mukanya
5. Januari 2018. Photo Natalius Monyet muncul di salah satu pejabat BUMN yang profilnya ada Jokowi
6. 27 April 2018. Ada dugaan Pendukung Jokowi di Istana menmakan Natalius Pigai dengan Gorila
7. Ratusan Ribu orang Indonesia berkomentar Rasilis, monyet, gorila, kete, hitam, orang utan dan lain2 terhadap Natalius Pigai dan Orang Papua
Disinyalir Istana Negara Indonesia dibalik Rasisme terhadap Natalius Pigai dan Rakyat Papua.
Selanjutnya Krinologis adanya dugaan istana dibalik Rasiame:
1. Tanggal 20 April Natalius Kritik Keras Jokowi: 1). Wisata Pembanguan. 2). Infrastruktur Jokowi. 3). Hanya 2 dari 39 janji jokowi di Papua yang ditepati dan 66 janji Jokowi belum tepati di Indonesia.
2. Tanggal 23 April 2018 beredar video wawancara dengan Jaya Suprana yang didalamnay ada Nama Luhut yang tahun 2016 minta orang Papua pindah dari Papua tanah leluhurnya
3. Tanggal 27 April 2018 pada pagi hari di Media Sosial milik pendukung Jokowi muncul Rasislisme dengan menyamakan Natalius dengan Monyet
4. Tanggal 27 April 2018 pada malam di hari yang sama muncul pernyataan Lenis Kogoya, Staf Khusus Presiden. Di duga bukan murni Lenis Kogoya tetapi ada konspirasi atau skenario dari orang-orang Istana.
5. Tanggal 30 April 2018 Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki meminta kepolisian mengusut Rasisme terhadap Natalius Pigai
6. Dilihat dari circumtance of crime maka tindakan rasisme terhadap Natalius disinyalir dilakukan secara terus menerus istana dan pendukung Jokowi
7. Rasialisme terhadap Natalius Pigai bukan sudah berlangsung selama pemeintahan ini, namun tidak pernah ada komentar atau upaya menghentikan Rasialisme oleh Presisen Jokowi.
8. Oleh karena itu kami menduga Istana Negara sengaja melakukan rasialisme, Papua phobia, melanesiaphobia dan Negro Phobia di Indonesia.
Oleh karena itu maka:
1. Saya mengajak seluruh bangsa kulit hitam di dunia Afrika, Bangsa Negro di Caribia, Bangsa Negro di Melanesia dan Ras Negro Afro Amerika untuk menyelamatkan bangsa kulit hitam Papua di Bawah penindasan Rasialisme Indonesia.
2. Saya minta PBB dan negara- negara Barat melakukan investigasi untuk menyelamatkan masa depan orang hitam Melanesia di Indonesia.
3. Saya minta Presiden Republik Indonesia pak Joko Widodo dan Kapolri dan penegak hukum lainya agar segera tangkap dan proses hukum pelaku rasialisme sesuai hukum yang berlaku
Demikain
Papua, 11 Mei 2018
LAURENZUS KADEPA, Anggota DPR Papua
(Dugaan orang Istana (Jokowi dan Luhut) atas Rasialisme terhadap Natalius Pigai dan Rakyat Papua di Indonesia)
1. Tanggal 12 Pebruari 2016 Luhut mengatakan orang Papua keluar dan pergi ke Melanesia tidak usah tinggal di Papua.
2. Bulan Mei 2017, Profil Natalius muncul di Wikipedia dengan Nama Kingkong
3. Bulan Juni 2017, Pendukung Jokowi menyatakan Natalius Pigai dengan sebutan Monyet
4. Bulan Agustus 2017. Koordinator Seknas Jokowi orang dekat Jokowi mengancam dan menyatakan beli kaca untuk melihat mukanya
5. Januari 2018. Photo Natalius Monyet muncul di salah satu pejabat BUMN yang profilnya ada Jokowi
6. 27 April 2018. Ada dugaan Pendukung Jokowi di Istana menmakan Natalius Pigai dengan Gorila
7. Ratusan Ribu orang Indonesia berkomentar Rasilis, monyet, gorila, kete, hitam, orang utan dan lain2 terhadap Natalius Pigai dan Orang Papua
Disinyalir Istana Negara Indonesia dibalik Rasisme terhadap Natalius Pigai dan Rakyat Papua.
Selanjutnya Krinologis adanya dugaan istana dibalik Rasiame:
1. Tanggal 20 April Natalius Kritik Keras Jokowi: 1). Wisata Pembanguan. 2). Infrastruktur Jokowi. 3). Hanya 2 dari 39 janji jokowi di Papua yang ditepati dan 66 janji Jokowi belum tepati di Indonesia.
2. Tanggal 23 April 2018 beredar video wawancara dengan Jaya Suprana yang didalamnay ada Nama Luhut yang tahun 2016 minta orang Papua pindah dari Papua tanah leluhurnya
3. Tanggal 27 April 2018 pada pagi hari di Media Sosial milik pendukung Jokowi muncul Rasislisme dengan menyamakan Natalius dengan Monyet
4. Tanggal 27 April 2018 pada malam di hari yang sama muncul pernyataan Lenis Kogoya, Staf Khusus Presiden. Di duga bukan murni Lenis Kogoya tetapi ada konspirasi atau skenario dari orang-orang Istana.
5. Tanggal 30 April 2018 Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki meminta kepolisian mengusut Rasisme terhadap Natalius Pigai
6. Dilihat dari circumtance of crime maka tindakan rasisme terhadap Natalius disinyalir dilakukan secara terus menerus istana dan pendukung Jokowi
7. Rasialisme terhadap Natalius Pigai bukan sudah berlangsung selama pemeintahan ini, namun tidak pernah ada komentar atau upaya menghentikan Rasialisme oleh Presisen Jokowi.
8. Oleh karena itu kami menduga Istana Negara sengaja melakukan rasialisme, Papua phobia, melanesiaphobia dan Negro Phobia di Indonesia.
Oleh karena itu maka:
1. Saya mengajak seluruh bangsa kulit hitam di dunia Afrika, Bangsa Negro di Caribia, Bangsa Negro di Melanesia dan Ras Negro Afro Amerika untuk menyelamatkan bangsa kulit hitam Papua di Bawah penindasan Rasialisme Indonesia.
2. Saya minta PBB dan negara- negara Barat melakukan investigasi untuk menyelamatkan masa depan orang hitam Melanesia di Indonesia.
3. Saya minta Presiden Republik Indonesia pak Joko Widodo dan Kapolri dan penegak hukum lainya agar segera tangkap dan proses hukum pelaku rasialisme sesuai hukum yang berlaku
Demikain
Papua, 11 Mei 2018
LAURENZUS KADEPA, Anggota DPR Papua