Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara kepada staf PBB di markas PBB di New York, 3 Januari 2017. (Foto: AFP) |
NEW YORK,- Menyatakan keprihatinan besar atas diskriminasi, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Jumat (27/1) mengatakan PBB harus memperkuat upayanya untuk meningkatkan hak asasi manusia.
Guterres mengatakan dalam acara peringatan Holocaust bahwa diskriminasi yang dialami para imigran dan pengungsi serta stereotip muslim memungkinkan kebencian yang bahkan lebih ekstrem.
Pernyataannya muncul saat Presiden AS Donald Trump dikabarkan bersiap untuk menangguhkan program pengungsi AS dan menghentikan visa bagi wisatawan dari tujuh negara mayoritas muslim.
“Saya sangat prihatin dengan diskriminasi yang dihadapi para imigran, pengungsi dan minoritas di seluruh dunia. Hari ini, saya melihat stereotip terhadap muslim sangat mengganggu,” katanya kepada Majelis Umum.
“Wacana publik ‘normal baru’ terjadi, ketika prasangka merajalela dan pintu terbuka untuk kebencian yang bahkan lebih ekstrem.”
“Kita perlu waspada,” imbuh Guterres.
“PBB sendiri harus berusaha lebih keras untuk memperkuat mesin hak asasi manusianya dan untuk mendorong peradilan bagi para pelaku kejahatan serius.”
Trump dikabarkan sedang mempertimbangkan rancangan perintah eksekutif yang akan melarang pengungsi Suriah memasuki AS, sementara program pengungsi AS yang lebih luas akan ditangguhkan selama 120 hari.(AFP)
Editor : Eben E. Siadari
Sumber: SATUHARAPAN.COM