Aksi FRI West Papua - Ternate


Ternate - Kamis/26 Januari 2017, Gelar aksi serentak nasional (ASN) yang di lakukan oleh FRI WEST-PAPUA Dari Ternate.

Aksi yang mengatasnamakan (FRI WP) dengan isu " Stop Kekerasan Di Dogiyai - Hentikan Jeratan Pasal Makar Terhadap 6 Aktivis Papua.

Kronologi Gerakan FRI-WEST-PAPUA Di Ternate :

Massa aksi yang melakukan gelar aksi pada kesempatan ini berjumlah 18 orang, aksi di lakukan dengan kampanye kepada massa rakyat sesuai rute aksi yang di lakukan !
Pukul 09.40 kawan-kawan sudah berada di titik kumpul (Dodukali) sambil menunggu spanduk, propaganda, dll).

Jam 09.50 intelejen kepolisian dan sebagian dari anggota menghampiri massa aksi dan memanggil kordinator lapangan (Kawan Isra) untuk memberikan kejelasan tentang gelar aksi mengatasnamakan (FRI WP).

Pukul 10.02 aksi sudah mulai di laksanakan, moderator (Kawan Mitha) yang memimpin aksi tersebut mengarahkan massa berbaris dan memegang perlengkapan aksi, aksi di mulai dari rute pertama (Dodokuali).

Jam 10.35 moderator membuka aksi dan merapikan barisan Kawan-Kawan, dan selanjutnya setelah memberikan gambaran tentang gerakan kita tersebut maka corong di berikan kepada kordinator lapangan guna menyampaikan pandangan politik. Kurang lebih sekitar 2 menit korlap memberikan pandangan politik dan selesai maka korlap mengarahkan massa aksi untuk menyanyikan lagu darah juang.

Jam 10.54 massa aksi di arahkan ke rute selanjutnya yaitu (RRI Ternate) dan kordinator meminta kepada pihak (RRI) Agar dapat mempublikasikan aksi yang di lakukan pada hari ini. Setelah sampai di RRI Moderator memberikan kesempatan kepada beberapa kawan-kawan untuk menyampaikan pandangan politiknya, dan juga di samping berorasi sekitatan massa aksi sudah ada beberapa intelejen dan beberapa media yang turut mengambil gambar massa aksi dan tuntutannya.

Pukul 11.05 massa aksi di arahkan oleh moderator ke rute selanjutnya, yaitu pasar (HIGENIS) sesampainya di rute ke 3 sudah mulai banyak intelejen yang di kerahkan oleh lembaga kemanan, mereka menekan bahwa aksi kita tak boleh bicara dalam bobotan orasinya ada kata (Merdeka) selain selft-determination, setelah aksi berlanjut massa aksi melakukan sujud permintaan maaf kepada bangsa WEST-PAPUA.

Jam 12.04 massa aksi di arahkan kepada tingkat, rute selanjutnya. Dan aksi yang di lakukan di pasar tingkat tidak berlangsung lama mengingat sudah ada penekanan dari intelejen yang mengawal, di samping itu ada sekitar 4 anggota polisi dan kurang lebih 20 anggota satpol PP Berada di rute terakhir massa aksi, korlap di berikan kesempatan dan membacakan sikap politik dan menutupi aksi yang di lakukan.

Catatan :
- Tidak represifitas secara fisik oleh TNI-POLRI.
- Melarang ada Kampanyekan soal kata merdeka kalau Selft-Determinationt mereka Masi mengiyakan.
- massa aksi 18 orang tak berkurang dan bertambah.
- Ada beberapa media yang meliput aksi yg di gelar karena media sempat di datangi HUMAS.

Sumber: Rudhy Pravda




 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »