LMA Siap Mediasi TNI/Polri Dengan TPN/OPM

LMA Siap Mediasi TNI/Polri Dengan TPN/OPM Jelang Kunjungan Presiden
 
Jayapura (SP) – Ketua Lembaga Masyarakat Adat (MA) Lenius Kogoya, STh,M.Hum menyatakan siap menjadi mediator guna membangun komunikasi antara TNI/Polri dengan TPN/OPM yang belakangan ini tengah bersitegang pasca penembakan dua anggota Brimob di Kabupaten Puncak dan sejumlah
insiden lainnya, agar tidak ada gangguan keamanan jelang kedatangan Presiden Jokowi, 27 Desember 2014 mendatang. “kedatangan Presiden itu sudah lama direncanakan, bahkan sebelum menjadi Presiden sudah ingin datang di Papua. Jokowi juga punya langkah untuk memajukan Papua, buktinya
Jokowi kampanye pertama di Papua”, tandas Lenius.
Lenius Kogoya, STh,M.Hum.

Masalah keamanan, menurut Ketua LMA Provinsi Papua itu, pihaknya siap membantu dan membangun komunikasi dengan TNI/Polri dengan TPN/OPM.
Lembaga Masyakat Adat (LMA) Provinsi Papua, Lenius Kogoya menyerukan kepada masyarakat
di Papua, untuk tidak mempersoalkan rencana kedatangan Presiden RI Jokowi Widodo ke Papua, Sabtu (27/12/2014) akan datang.
Sebab, kedatangan Presiden ingin membawa rakyat Papua untuk menjadi yang terdepan.
“Jadi kepemimpinan Jokowi, dia ingin membawa rakyat Papua untuk menjadi yang terdepan, bukan terbelakang lagi. Apalagi kedatangannya untuk perayaan Natal. Selain itu dia ingin memberikan sesuatu kepada orang Papua dengan adanya terobosan yang baru”, kata Ketua
LMA Papua, Lenius Kogoya, Senin (15/12/2014) kemarin.
Ia pun mengajak semua lapisan masyarakat dan semua umat, TNI/Polri, pantai dan gunung TNP/OPM untuk menerima kedatangan Presidan di Papua.
“semua harus menerima kedatangan Presiden dengan suka cita, apalagi kehadiran Presiden itu pada saat Natal. Maka tidak boleh ada kebencian antara TNI/Polri, dengan TNP/OPM, gereja dengan adat. Sekarang ini yang kita harapkan Papua damai”, katanya lagi.
Dengan masa kepemimpinan Jokowi, untuk lima tahun kedepan ini harus dimanfaatkan untuk membangun Papua, jangan ada pertikaian dan permusuhan.
”jadi tidak ada perbedaan hitam putih, tidak ada perbedaan gunung dan pantai, semua harus jadi satu untuk membangun Papua. Sebab kita ada didalam bingkai NKRI, negara sudah memberikan yang terbaik untuk orang Papua, yaitu Otsus, itu harus di kelola baik, dan digunakan dengan baik”, katanya lagi.
Dikatakannya, mengenai pro kontra di masyarakat tentang kedatangan Jokowi seharusnya tidak masalah dan dipermasalahkan, sebab tujuan Presiden ke Papua adalah untuk menghapuskan air mata dan memberikan kesegaran, dengan harapan lima tahun kedepan akan memberikan sesuatu kepada orang Papua dengan adanya terobosan dan perubahan.
“Jadi biarkan Jokowi masuk di kampung, dan pasar agar bisa dekat dengan masyarakat. Bisa
melakukan dialog membahas keamanan dan pengawalan pembangunan di Papua”, tandasnya
lagi.
(B/ASH/R1/LO1)

Sumber : Suluh Papua

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »