Biak - Lima guru dikabarkan hilang di perairan Supiori akibat dihantam gelombang tinggi. Tim SAR Biak masih terus mencari 5 orang guru yang dikabarkan hilang di Perairan Supiori.
Kepala SAR Biak, Marsudi mengatakan kelima orang itu hilang sejak 7 Januari lalu, namun keluarga korban baru melaporkan kepada SAR pada 10 Januari, sekitar pukul 22.00 WIT.
"Informasi yang dilaporkan keluarga terlambat kepada kami, namun kami langsung melakukan pencarian ke wilayah Perairan Supiori, lokasi dikabarkannya 5 orang yang sampai saat ini belum kembali," katanya saat dihubungi lewat telepon selulernya, Minggu (11/1/2015)
Lanjut Marsudi, kelima orang itu berangkat dari Kampung Warbun, Supiori Barat ke Pulau Miosbifondi dengan menggunakan perahu motor berkekuatan 15 PK.
"Didalam perahu itu informasinya juga terdapat semen. Kami belum mengetahui apakah perahu tempel itu kelebihan muatan atau tidak. Kami juga masih terus mengumpulkan informasi lanjutan," paparnya.
Sejak pagi tadi, Tim SAR Biak yang berjumlah 12 orang telah melakukan pencarian korban, namun hasilnya nihil. "Tim kami, hari ini menghentikan pencarian, karena terhalang cuaca buruk dengan ketinggian ombak hingga 3 meter. Sehingga kami terpaksa menginap di Posko SAR yang terletak di Biak Timur. Besok kami akan melakukan pencarian. Semoga cuaca cerah," harapnya.
Sementara itu, Staf Khusus Bupati Supiori, Yohanes Koroh menuturkan selain Tim SAR dan Kodim Biak, Badan Penanggulangan Bencana Alam Pimpinan Viktor Menufandu dan Dinas Kesehatan Pimpinan dr. Jenggo juga turut memberi perhatian atas musibah ini.
"Pelaksana tugas Bupati Supiori, Yan Imbab juga terus meminta semua pihak untuk saling membantu mencari lima orang yang belum ditemukan ini. Siang tadi nelayan menemukan satu dari 2 tangki motor Jhonson di perairan Biak Utara dan dikenal keluarga korban bahwa tangki motor itu adalah milik kapal motor yang ditumpangi 5 orang tersebut," jelasnya saat dikonfirmasi terpisah.
Berikut adalah nama-nama korban yang belum ditemukan: Melkias Kafiar, Vince Kapitarau, Frans Kafiar (10), Fredrik Kafiar dan Mika Sawor.
Kepala SAR Biak, Marsudi mengatakan kelima orang itu hilang sejak 7 Januari lalu, namun keluarga korban baru melaporkan kepada SAR pada 10 Januari, sekitar pukul 22.00 WIT.
"Informasi yang dilaporkan keluarga terlambat kepada kami, namun kami langsung melakukan pencarian ke wilayah Perairan Supiori, lokasi dikabarkannya 5 orang yang sampai saat ini belum kembali," katanya saat dihubungi lewat telepon selulernya, Minggu (11/1/2015)
Lanjut Marsudi, kelima orang itu berangkat dari Kampung Warbun, Supiori Barat ke Pulau Miosbifondi dengan menggunakan perahu motor berkekuatan 15 PK.
"Didalam perahu itu informasinya juga terdapat semen. Kami belum mengetahui apakah perahu tempel itu kelebihan muatan atau tidak. Kami juga masih terus mengumpulkan informasi lanjutan," paparnya.
Sejak pagi tadi, Tim SAR Biak yang berjumlah 12 orang telah melakukan pencarian korban, namun hasilnya nihil. "Tim kami, hari ini menghentikan pencarian, karena terhalang cuaca buruk dengan ketinggian ombak hingga 3 meter. Sehingga kami terpaksa menginap di Posko SAR yang terletak di Biak Timur. Besok kami akan melakukan pencarian. Semoga cuaca cerah," harapnya.
Sementara itu, Staf Khusus Bupati Supiori, Yohanes Koroh menuturkan selain Tim SAR dan Kodim Biak, Badan Penanggulangan Bencana Alam Pimpinan Viktor Menufandu dan Dinas Kesehatan Pimpinan dr. Jenggo juga turut memberi perhatian atas musibah ini.
"Pelaksana tugas Bupati Supiori, Yan Imbab juga terus meminta semua pihak untuk saling membantu mencari lima orang yang belum ditemukan ini. Siang tadi nelayan menemukan satu dari 2 tangki motor Jhonson di perairan Biak Utara dan dikenal keluarga korban bahwa tangki motor itu adalah milik kapal motor yang ditumpangi 5 orang tersebut," jelasnya saat dikonfirmasi terpisah.
Berikut adalah nama-nama korban yang belum ditemukan: Melkias Kafiar, Vince Kapitarau, Frans Kafiar (10), Fredrik Kafiar dan Mika Sawor.
Sumber : Detik News