Clare Rewcastle Brown sarawakreport.org 2013 |
Jurnalis investigasi dari Inggris itu kini kembali ke negara tempat kelahirannya setelah masuk daftar hitam pemerintah Malaysia selama bertahun-tahun. Sejak pemilu 9 Mei lalu yang menggaungkan angin perubahan di Negeri Jiran, dia kini dianggap sosok selebritas.
Tak ada orang yang lebih kaget akan hasil pemilu Malaysia ketimbang Rewcastle. Dia berharap pemerintahan baru sekarang mampu mengungkap skandal korupsi dan kesalahan tata kelola pemerintah selama ini.
"Ada banyak hal yang akan bertumbangan sekarang," kata dia dalam wawancara di Kuala Lumpur, seperti dilansir laman the Straits Times, Senin (21/5).
Rewcastle yang kini berusia 58 tahun selama ini ibarat duri dalam daging bagi pemerintah Malaysia. Dia bekerja dari luar negeri untuk mengungkap berbagai penyelewengan di Negara Bagian Sarawak tempat dia lahir dan masa kecilnya.
Pengungkapan terbesarnya terjadi pada 2015 ketika dia, lewat situs Sarawak Report, menyebut hampir USD 700 juta atau setara Rp 9,9 triliun mengalir ke rekening bank mantan Perdana Menteri Najib Razak. Jutaan dolar dana itu diduga dirampok dari badan pemerintah 1MDB, skandal korupsi yang akhirnya membuat kekuasaan selama 60 tahun di Malaysia tumbang. Najib kini sedang diperiksa dan terancam didakwa pengadilan.
Hasil kerja Rewcastle selama bertahun-tahun membuat dia kenyang mendapat surat penangkapan, tuntutan, ancaman dan fitnah di dunia maya yang dia duga dilakukan oleh pemerintah Najib lewat jasa perusahaan PR di luar negeri.
Adik ipar mantan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown itu juga belum lama ini dihubungi seseorang yang menawarkan dia sejumlah uang asal dia berhenti mempublikasikan hal-hal yang mengungkap kebobrokan pemerintah.
"Jutaan dolar dihabiskan untuk merusak reputasi saya, padahal uang itu bisa digunakan untuk hal lain yang lebih berguna," kata dia. "Tapi yang mereka lakukan malah membuat saya makin terkenal, dasar bodoh."
Rewcastle yang dilarang masuk ke Malaysia sejak 2015 kini dalam waktu semalam disambut sebagai tamu terhormat. Kedatangannya ke Malaysia disambut meriah di media sosial.
"Ini sangat membahagiakan," kata dia.
Rewcastel lahir di Sarawak ketika daerah itu masih jadi koloni Inggris. Dia tinggal selama beberapa tahun mengikuti ibunya, bidan bagi warga lokal.
Dia kemudian bekerja untuk BBC dan media lain di London di bidang jurnalisme investigatif sebelum berlabuh di Sarawak Report yang banyak mengungkap kasus korupsi, penggundulan hutan, pengusiran warga lokal dari tanah mereka.
"Saya melakukan itu terutama karena saya marah dan merasa ada sesuatu yang harusnya bisa diperbuat," kata dia.
Pada 2010 dia mengawali Sarawak Report dan sebuah media penyiaran Radio Free Sarawak yang beroperasi di suatu lokasi rahasia di London, kemudian Bali, Brunei, dan Sarawak. [pan]
Sumber: www.merdeka.com