Menuju Sebuah Persatuan (Opini)

Akhir-akhir ini kita banyak menyimak  dan melihat berbagai peristiwa yang terjadi didaerah, baik komunikasi dengan keluarga, rekan seperjuangan maupun di media massa, cetak maupun di media-media online, termuat berita-berita tentang pergerakan perjuangan Papua dalam bentuk aksi-aksi damai. Aksi-aksi ini tidak hanya di satu titik kota saja tetapi sudah hampir disemua wilayah di Papua.  Pergerakan yang terjadi didalam masyarakat papua ini bukan asal-asalan atau karena dibuat-buat oleh segelintir orang. Tetapi ini adalah suatu hal yang benar-benar lahir dari kesadaran sebagai sebuah bangsa yang punya hak untuk merdeka dan berdaulat diatas tanah airnya sendiri.

Tentunya kita semua tahu bahwa hingga saat ini  wilayah papua masih bagian dari wilayah Negara Indonesia. Bagian dari Negara Indonesia karena system dan tata pemerintahan yang masih bercokol diatas tanah papua. Namun sudah sangat jelas bahwa keinginan luhur dari rakyat bangsa papua adalah berdaulat diatas tanahnya sendiri. Bahkan oleh Komite Nasional Papua Barat telah menyatakan bahwa Indonesia dipapua adalah illegal.

Selain itu sudah ada pemerintahan yang dibentuk sesuai dengan hasil dari deklarasi pada kongres rakyat papua III. Yang telah memulihkan kemerdekaan yang telah dideklarasikan pada 1 desember yang kemudian di lanjutkan dengan proklamasi kemerdekaan papua pada 1 juli 1971, sepuluh tahun kemudian. Pemerintahan pada kabinet Zeth Rumkorem yang kemudian harus keluar dari tanah airnya karena dikejar oleh pihak militer Indonesia pada saat itu.

Rentangan waktu yang panjang dalam proses menuju sebuah Negara yang merdeka bebas dan terlepas dari berbagai bentuk penjajahan pihak asing, itu yang diharapkan. Bangsa-bangsa diatas muka bumi memiliki hak yang sama untuk merdeka. Demikian pula bangsa papua memiliki hak yang sama untuk merdeka.

Indonesia mengklaim papua karena papua adalah bekas jajahan hindia belanda, sedangkan dalam pandangan bangsa papua terlepas dari sudut pandang Indonesia. Indonesia dan belanda tidak memiliki hak untuk masuk dan menduduki wilayah papua. Menurut bangsa Papua, Ini tanah kami, ini pulau kami, ini wilayah kami, yang punya hak untuk mendirikan Negara kami, berhak untuk menuju cita-cita sebagai bangsa yang berdaulat, kalian jangan datang mengklaim kami sebagai bagian dari kesatuan palsu kalian.

Kembali ke judul  tulisan diatas bagaimana menuju sebuah persatuan yang lebih kuat dikalangan kaum pergerakan yang berjuang menuntut kemerdekaan bagi bangsa papua? Tentunya ini semua tidak terlepas dari peran berbagai kepentingan yang terus inginkan penjajahan berlanjut.  Disaat intensitas perjuangan yang makin naik selalu saja ada yang menghalangi. Pasti saja ada kelompok yang mengklaim menolak ini dan itu. Seperi contoh pada saat deklarasi pemulihan kemerdekaan dimana ada beberapa kelompok yang kemudian menolak hasil dari pada kongres tersebut. 

Menuju sebuah persatuan, apakah persatuan yang dimaksud adalah dengan membaurkan, meleburkan semua organ perjuangan kemudian membentuk satu lagi organ gerakan perjuangan ? tentu tidak harus seperti itu. Perjuangan yang terus berlanjut harus tetap berlanjut dengan ritme dan alunan masing-masing organ sesuai dengan arahnya. Tujuan dari semua adalah bagaimana memerdekaan bangsa papua.  Maka sebaiknya jika berbicara soal persatuan lihat dahulu maksud dari cara bersatu itu seperti apa. Bukan asal katakan “kita harus bersatu”.

Persatuan disini  jika menurut saya adalah bagaimana koordinasi yang belum terjalin dengan baik dapat dibangun lagi. Berbagi peran dalam perjuangan, siapa urus yang ini atau hal ini diurus siapa, organ mana dan siapa yang bagian urus yang ini. Mana yang berperan untuk menguatkan basis, mana yang berperan untuk kelengkapan atribut, mana yang berperan dalam diplomasi, mana yang berperan dalam kampanye-kampanye dan gerakan-gerakan perdamaian. Dan juga dibagian dasar untuk satu pergerakan bersama. Persatuan yang didasarkan atau dibangun dari tugas dan area kerja masing masing.

Ibarat sebuah pohon yang tumbuh, akar yang tertanam dengan baik, batang yang kuat sehingga dapat menahan ranting-ranting dengan dedaunan dibagian ujungnya. Pohon itu tidak bertumbuh dengan akar sendiri atau daun-daunnya sendiri demikian rantingnya sendiri tetapi akan menjadi satu kesatuan sebagai pohon yang kuat, yang dapat bertahan dari terpaan badai, angin, panas mentari dan berbagai fenomena alam lainnya.

Mari kita simak secara singkat bagaimana kemerdekaan Negara Indonesia dapat berjalan dengan baik pada era masa kemerdekaan mereka. Soekarno Hatta memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, pada saat itu tidak serta merta mereka langsung terbebas. Wilayah-wilayah lain masih diduduki; Pernyataan kemerdekaan sudah tetapi peran dan kelangsungan penjajah diatas Indonesia masih berlanjut. Kesadaran akan perlu adanya sebuah persatuan membuat mereka yang tadi terpecah belah kemudian harus membangun persatuan. Dengan berbagai peran masing-masing. Bukan waktu yang singkat karena empat tahun kemudian  barulah kemerdekaan Indonesia itu diakui oleh Negara Belanda.

Maka tekait dengan perjuangan kita menuju kemerdekaan sejati, perlu adanya kesadaran bersama dan peran masing-masing dalam ruang pergerakan perjuangan kemerdekaan itu. Kita tidak lagi saling mencibir, saling menyalahkan apa yang sudah kita lewati, apa yang sudah terjadi. Sudah saatnya kia melihat peluang kita  sebelum apa yang kita cita-citakan menjadi pudar, karena terasa lama dan hanya membuat kita mati seakan jalan ditempat. Kita sadari kekuatan persatuan yang kita bangun adalah dengan dasar saling percaya, saling mendukung, saling melengkapi sehingga apa yang ingin kita capai akan tercapai dalam waktu yang singkat.

Marilah kita sadari bersama sudah lima puluh satu (51) tahun  sejak deklarasi niat pada 1 desember 1961 yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan proklamasi di markas Viktoria sepuluh tahun kemudian, yang kemudian berlanjut dengan pemerintahan darurat yang berjuang baik di dalam maupun luar negeri, bahkan dengan kantor-kantor Negara papua yang dibuka di berbagai belahan dunia. Namun pergerakan didalam negeri mengalami tekanan yang luarbiasa beringasnya sehingga seakan mati suri pada masa orde baru, rezim dictator Soeharto berkuasa. Setelah 40 tahun kemudian barulah pemulihan kemerdekaan itu terlaksana pada kongres ke-3 dibulan oktober 2011.


Tuntutan rakyat Papua adalah PBB dan indonesia untuk segera mengakui kemerdekaan Negara Papua, jika indonesia masih ragu-ragu dalam mengakui maka silahkan berikan Referendum, Biar lebih jelas rakyat Papua akan memilih mana, akankah seperti PEPERA 1969 atau sebaliknya, rakyat Papua akan memilih merdeka. 

Melihat dari berbagai hal yang berkembang saat ini, maka melalui tulisan singkat ini semoga ada kesadaran bersama, untuk tujuan bersama merebut kemerdekaan, menuju pembebasan nasional yang kita harapkan dan perjuangkan bersama; jadi apa yang sudah terjadi kemarin sebagai suatu pembelajaran yang kita ambil positifnya dalam perjuangan sedangkan hal-hal yang masih kita anggap kurang, mari kita benahi bersama.

Persatuan adalah kekuatan kita, koordinasi dan kerjasama dapat berjalan seirama dengan saling percaya, sehingga tujuan akhir dapat kita capai dalam waktu yang tidak lama alias singkat.



Share this

Related Posts

Previous
Next Post »