Tampilkan postingan dengan label Teror. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teror. Tampilkan semua postingan

STOP TEROR KEPADA MAHASISWA PAPUA DI JAWA

Sudah beberapa kali warga jawa melakukan tindakan mengepung mahasiswa papua di Yogyakarta, Surabaya dan malang, saat sedang berdiskusi, keg ini adalah untuk melatih intelektual mereka agar dapat rasional untuk berfikir jangan semua kegiatan mereka selalu dipolitisir. Mereka anak2 sekolah tidak mungkin mereka punya kekuatan super power untuk memerdekakan Papua dengan diskusi yg mereka gelar di asrama asrama di kota study.
saya berharap ke masyarakat jawa untuk.menghentikan sikap diskriminasi mereka. Perlu disadari bahwa kami selama ini di Papua, sangat memperhatikan warga jawa sejak tahun 1960 an, mreka datang sebagai transmigran dengn program pemerintah dengan mencaplok tanah adat kami juga mreka datang dengan sukarela, kami tidak pernah mengusir mereka walau kadang kami juga lihat ada oknum2 dari mreka juga membuat sikab yang aneh aneh marilah kita bersikab sebgai sesama anak bangsa yang baik, kalo mreka reseh ya itu biasa mreka anak muda..bisakah para gubernur di jawa menjadi orang tua angkat mreka sama seperti yang biasa dibuat oleh para gubernur di Papua.

Saya minta agar Gubernur Papua dan pimpinan DPR Papua,agar segera memanggil  Paguyuban Jawa di papua dan Pemda di pulau jawa,  diperingatkan agar warganya tidak lagi melakukan tindakan rasis seperti ini, karena ini melanggar HAM sesuai dengan UU No 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
kita mesti punya sikap bersama demi menjaga keharmonisan dan mereka hrs diperintahkn pergi ke jawa untuk menyampaikan kpd maayarakat mereka di jawa bahwa mereka hidup enak di Papua, karena kami tdk pernah membuat susah orang jawa di papua.

Saya khawatir ini dapat membuat masyarakat Papua tersinggung dan melalukan tindakan yang tidak bagus kepada warga Jawa di Papua.

Kami harapkan masyarakat jawa, mereka tidak  sembarang melakukan  tindakan yang tidak manusiawi dan rasis terhadap ade2 kita yg study diluar.

Saya juga minta kepada Presiden Republik Indonesia untuk memperhatikan kondisi rasis ini kami bukan binatang buruan yang selalu dikejar dan diintai terus oleh kelompok2 dan aparat di jawa.

Salam

John Gobai
Anggota DPR Papua
---------

Foto ketika aparat menagkap Obby didepan Asrama Papua Kamasan I Yogyakarta.
Sumber foto: http://pedomannews .co
Kawanan 'Suntik Lari' Teror Warga Jayapura

Kawanan 'Suntik Lari' Teror Warga Jayapura

Ils Jarum suntik

JAYAPURA - Warga Kota Jayapura dicemaskan dengan adanya teror ‘suntik lari’ yang dilakukan oleh orang tidak kenal (OTK). Aksi ‘suntik lari’ terjadi pada Sabtu 14 Januari 2016 pagi yang dialami seorang ibu, berinisial VW, yang tengah mengendarai sepeda motor di sekitar Perumahan Pertamina Kotaraja Abepura.
Korban tiba-tiba disuntik saat akan menjemput anaknya pulang sekolah dengan mengendarai sepeda motor. VW yang disuntik dibagian paha pun terkejut. Pelaku setelah melakukan aksinya langsung melarikan diri.
Kapolsek Kota Abepura, Kompol Arnolis Korwa membenarkan peristiwa yang dialami ibu rumah tangga itu. Menurut Arnolis, korban saat mengendarai sepeda motor langsung disuntik oleh seseorang di bagian paha.
"Benar ada laporan atas peristiwa tersebut. Jadi ibu VW ini akan menjemput anaknya dari sekolah, namun ditengah jalan didekati oleh pelaku yang menggunakan sepeda motor, yang selanjutnya melalukan penyuntikan di bagian paha kanan sebelah atas, setelah itu pelaku langsung kabur," kata Arnolis.
Setelah disuntik kata Arnolis, VW langsung pulang kerumah setelah menjemput anaknya. Korban merasa pusing dan langsung pergi ke rumah sakit. "Korban merasa pusing dan langsung memeriksakan ke Rumah Sakit Bhayangkara. Dan benar hasil pemeriksaan dokter korban mendapatkan suntikan," ujarnya.
Menurut Arnolis, dokter langsung mengambil sampel darah korban untuk mengetahui cairan apa yang digunakan pelaku dalam aksi ‘suntik lari’ tersebut. "Sudah diambil darahnya, kita masih menunggu hasil untuk mengetahui cairan apa atau obat apa yang disuntikkan pelaku," tandasnya.
Aksi ‘suntik lari’ oleh OTK di wilayah Kota Jayapura khususnya Abepura berdasarkan informasi sudah terjadi tiga kali. Para kawanan pelaku ini belum bisa diungkap oleh pihak kepolisian. Warga diimbau waspada untuk menghindari aksi teror tersebut.
(fas/okezone.com)
Teror Kembali Terjadi di Area Freeport

Teror Kembali Terjadi di Area Freeport

Ils
TIMIKA -  Aksi teror kembali terjadi di area kerja PT. Freeport Indonesia. Kali ini menimpa satu unit kendaraan LWB nomor lambung 01-1946 milik PTFI. Akibatnya, mobil tersebut mengalami rusak pada kaca jendela tengah di area Jalan PT Freport Indonesia, Selasa (13/1) sekitar pukul. 18.50 WIT, di Jalan Tambang Mile 29.
Informasi yang dihimpun Radar Timika menyebutkan bahwa aksi dugaan penembakan tersebut diduga dilakukan oleh OTK terhadap 1 unit mobil Security PTFI dan dua bis karyawan, yang saat itu melintas di antara mile 29 dan 30. Akibatnya mobil tersebut mengalami kerusakan di bagian kaca tengah jendela. Namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Data lain menyebutkan bahwa mobil security PTFI jenis Toyota LWB Nomor Lambung 01-2946 tersebut dikendarai oleh Yustinus Soreang, anggota Security AOR 2 Wilayah Cargodock, ditumpangi  Pjs Kasat Pol Air Ipda Syawal dari terminal Gorong-gorong mile 26, hendak menuju ke Polres Mimika di Mile 32.
Setibanya di tempat kejadian, tepatnya  di Mile 29, tiba-tiba terdengar hantaman benda keras sebanyak 1 kali dari arah kiri jalan. Selanjutnya mobil langsung tancap gas menuju Polres Mimika.

Informasi lain yang dihimpun Radar Timika hingga malam pukul 22.00 WIT, polisi mengadakan sweeping di area ujung bandara, dan melakukan pengejaran di seputaran lokasi pelemparan. Sempat terdengar dua kali tembakan di sekitar mile 29.0
Ketika dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Patrige Renwarin membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun bukan penembakan melainkan pelemparan batu yang dilakukan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) “Bukan penembakan, tapi pelemparan batu di mil 29. Diduga dilempar batu. TKP sekitar mile 29 dan 30 sekira jam 18.45WIT,” kata Kabid Humas.

Sementara itu ketika dikonfirmasi, Wakapolres Mimika Kompol Wirasto Adi Nugroho juga mengatakan kasus tersebut bukan penembakan. Sete­lah dilakukan olah TKP pada  mobil LWB dan 2 bus PTFI dan mobil LWB pada kaca tengah mobil tersebut, terdapat batu seukuran jempol dan di ujungnya melekat pecahan kaca yang identik dengan kaca mobil LWB tersebut. Jadi diduga ketapel pakai batu sedangkan untuk bus kacanya pecah besar sebelah kiri dan didalam bus didapati batu besar.
Untuk barang bukti mobil tambah Kabid Humas, sementara diamankan di Polres bersama pengendaranya sedang menjalani pemeriksaan di Reskrim Polres Mimika.

Polda Papua Tetapkan  Dua Tersangka 
Setelah beberapa waktu menyandang status saksi, Kepolisian Derah Papua resmi menetapkan dua tersangka dalam kasus pembunuhan dan perampasan senjata, milik anggota Detasemen Gegana Polda Sumatra Selatan yang saat ini bertugas sebagai Satuan Tugas (Satgas) Amole di areal PT Freeport Indonesia.
Kapolda Papua Irjen Pol. Yotje Mende kepada wartawan di Rimba papua Hotel, Senin (12/1) kemarin menuturkan,  berdasarkan hasil pemeriksaan dan penyelidikan dan barang bukti milik kedua tersangka tersebut, maka disimpulkan dua warga yang diamankan anggota dengan barang bukti yakni MW dan JW, sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan dan perampasan senjata tersebut.  “Dua yang diamankan bersama barang bukti satu sangkur itu punya darah. Mungkin ikut menusuk korban, keduanya berinisial MW dan JW sudah disetapkan tersangka,” kata Kapolda.

Menurut Kapolda, kedua tersangka tersebut juga ikut  melakukan penyerangan terhadap anggota baik di Tempat kejadian maupun pada saat penyisiran,  keduanya setelah diamankan langsung di rawat dan saat ini kondisi keduanya sduah membaik dan masih di tindak lanjuti kasus tersebut. Terang Kapolda.
Untuk diketahui tersangaka MW saat itu diamankan anggota gabungan Brimob detasemen A dan B Polda papua pada saat penyisiran pertama di kampung utikini dimana saat itu tersangka bersama kedua rekanya saat duduk mengkonsumsi minuman keras,  langsung di datangi anggota gabungan, kedua temannya itu kemudian lompat dan melarikan diri sedangkan MW langsung di tahan dan diamankan sebelum di bawah ke Rumah Sakit Keramat Jati, Jakarta untuk menjalani perawatan lebih lanjut. 

Sedangkan JW diketahui terluka akibat terkena tembak pada saat penyisiran pada hari ke dua dimana sempat terjadi kontak tembak dengan anggota brimob pada saat melakukan penyisiran disekitar lokasi kejadian, korban baru dievakuasi pada keesokan harinya, setelah pimpinan mereka meminta kepada warga untuk membawa korban sehingga warga me­minta bantuan kepada petugas kemudian membawa korban menjalani perawatan di Rumah Sakit Tembagapura. (rex/mix)

Sumber : RadarTimika