Tampilkan postingan dengan label Proklamasi Papua. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Proklamasi Papua. Tampilkan semua postingan

Day of Proclaim 1 July 1971 - 2018 Standing Together for Independence and Self Determination

Momen peringatan 1 Juli 1971 yang dikenal sebagai Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Papua Barat hampir setiap tahun terus diperingati oleh seluruh rakyat dan bangsa Papua. Bentuk-bentuk peringatannyapun berbeda satu dengan yang lain. Misalnya di tingkatan para militer diadakan upacara bendera, sedangkan disipil ada bentuk turun jalan, diibukota indonesia, jakarta; ada aksi unjuk rasa mahasiswa dan solidaritas rakyat indonesia yang memahami sejarah bangsa papua sehingga mendukung hak-hak bangsa Papua untuk menentukan nasibnya sendiri.

Proklamasi Papua yang di bacakan oleh Brigend Zeth Y. Rumkorem telah menjadi suatu dasar perjuangan bangsa Papua yang akan terus diperjuangkan hingga tercapai kemerdekaan. Bangsa Papua harus terbebas dari segala bentuk pendudukan, segala bentuk penjajahan dan lain sebagainya.

Berikut ini foto-foto peringatan Proklamasi Kemerdekaan Papua dalam bentuk upacara bendera yang digelar di kamp pengungsi di Port Moresby Papua New Guinea :











Today is 1july 2018, we mark this day as an important date in our struggle for self Determination as a West Papuans people and a Nation call West Papua. Today mark 47 years of self determination by west Papuan here in Rainbow refugees camp in port moresby. (S. Inggamer )


41 Tahun Proklamasi West Papua (Opini)


Empat puluh satu tahun yang lalu proklamasi west Papua dikumandangkan ke seantero jagat  alam rimba raya Papua. Para pejuang, para pendukung para pendahulu kita. Orang tua-tua kita dan seluruh masyrakat bangsa papua yang hidup pada saat itu. 1 juli 1971. Brigadir jendral Zeth Rumkorem membacakan teks proklamasi. Semua bersuka cita atas peristiwa itu.


Setelah proklamasi dilanjutkan dengan pembacaan statmen dan pembentukan Tentara Pembebasan Nasional   Papua Barat. Lengkaplah sudah dengan struktur yang begitu kuat untuk sebuah negara karena memiliki semua susunan kabinet dan posisi-posisi yang sesuai.


Namun apa yang terjadi ? negara yang telah terbentuk lengkap dengan struktur kenegaraannya harus mengalami nasib yang  hingga saat ini masih dibawah bayang penjajahan. Masih tertindas oleh bangsa lain. Bangsa yang masuk dengan cara-cara tidak adil, masuk menginvasi wilayah negara ini dan mengibarkan bendera dan lambang negaranya. Pemaksaan sebagai suatu kesatuan ditorehkan diatas tanah Papua.
Kini peristiwa yang bersejarah, peristiwa yang telah lama berlalu itu selalu menjadi bagian dalam catatan sejarah bangsa Papua. Selalu dikenang, selalu dirayakan. Bahkan hingga saat ini. 1 juli 2012, anak bangsa Papua masih terus bangkit dan bersuara untuk kebenaran sejarah.  Dengan berani terus melakukan perlawanan diatas negeri kolonial.
Aksi-aksi lapangan, aksi-aksi doa, gerkan perlawanan, solidaritas perlawanan, aksi-aksi menolak invasi dan pendudukan militer diatas tanah papua, aksi-aksi menolak kekuatan militer untuk mempertahankan papua.
Sebagai suatu bangsa, sebagai umat beragama yang memiliki keyakinan, dan memahami arti kasih yang begitu tinggi; semua yang terjadi dimasa lalu walau masih terselubung tak menutup gerak langkah untuk merayakan hari yang bersejarah itu bagi kami generasi mudanya.

Ibadah HUT Syukuran 41 Tahun Proklamasi West Papua


Hari ini kami yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua; merayakan hut proklamasi tersebut dengan mengadakan ibadah syukuran. Kami bersyukur atas apa yang telah terjadi apa yang telah dilalui. Ibadah ini dilaksanakan di asrama mahasiswa Papua Kamasan Yogyakarta.(PH)

Lihat-Foto-Foto Lainnya di : Album Foto
Lihat Berita Terkait di :

HUT PROKLAMASI WEST PAPUA 1JULI 2012

HUT PROKLAMASI WEST PAPUA 1JULI 2012


PIDATO PADA UPACARA PERINGATAN HUT PROKLAMASI REPUBLIK WEST PAPUA 1JULI 2012



DEFACTO 41 TAHUN HUT PROKLAMASI REPUBLIK WEST PAPUA

Yang kami homati, 
1. Segenap Makluk hidup dan segenap Rakyat West Papua
2. Seluruh Panglima Gerilya Kordap Daerah
3. Seluruh fungsionaris OPM dan diplomat West Papua
4. Seluruh intelektual dan mahasiswa bangsa Papua
5. Seluruh lapisan elemen perjuagan di dalam Negeri maupun diluar Negeri

Pada kesempatan yang bahagia dan hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Papua yang telah menyatakan dirinya untuk berdiri degan kedua kaki diatas tanah air sendiri. Kami mengucapakan SELAMAT MERAYAKAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI NEGARA WEST PAPUA YANG KE – 41.
Perjuangan suatu bangsa untuk menentukan kedaulatan dan harga diri sebagai suatu entintas suku bangsa adalah hak fundamental yang tidak dapat digadaikan dengan dan dalam bentuk apapun, karena kemerdekaan adalah hak segala bangsa di bumi.
Perjuangan merupakan bagian dari pengorbanan jiwa dan raga, nyawa dan harta benda merupakan suatu bentuk untuk, melindugi dan mempertahankan harga diri sebagai suatu bangsa yang tersendiri yaitu bangsa Papua degan mendirikan institusi modern atau Negara bangsa West Papua untuk berdiri sejajar dengan Negara bangsa lain di dunia.
Sejarah bangsa Papua telah tercatat bahwa, pernah membentuk suatu Negara yang merdeka pada tanggal 1 Desember 1962 dan , degan atribut kelengkapan Negara yang lengkap sebagaimana layaknya suatu Negara berdiri, namun oleh karena kepentingan semua Negara di dunia Negara Republik West Papua menjadi tumbal, digadaikan dan diabaikan dan dilehcekan harga diri kita, hak kita, lewat pelaksanaan PEPERA ( Pelaksanaan Penentuan Pendapat Rakyat Papua ) yang penuh degan kebohongan, intimidasi, tekanan militer oleh Negara bangsa Indonesia terhadap Negara bangsa Papua diatas tanah air.
Untuk menyatakan sejarahnya sendiri, rakyat Papua telah menyatakan Proklamasi sebagai Negara yang merdeka secara Defacto pada tanggal 1 Juli 1971 oleh kedua Proklamator Zeth Yafet Roemkorem dan Yakop Pray di rimba raya Papua, demi menyatakan harga diri sebuah Negara bangsa Papua kepada dunia bahwa bangsa Papua menyatakan diri sebagai Negara Republik West Papua.

Kita bangsa Papua kini menjalani jalan yang sama dan yang suda dijalani oleh bangsa Indonesia. Bangsa-bangsa di eropa timur yang tadinya berada dalam integral daerah ( karena dipaksa dan dirampok) dari dan oleh komunisme dari Lenin dan Stalin degan Negara kesatuan yang bernama “ UNI SOVIET”, satu demi satu kini minta kemerdekaan masing-masing. Terlebih karena komunisme suda lenyap dari permukaan bumi.
Indonesia merebut tanah air kita degan bantuan isu komunisme dengan jalan kekerasan. Justru karena itu kita bangsa Papua harus membenahi, menata dan mempertahankan pemerintahan sebagai mana layaknya suatu bangsa mempraktekan, menyatakan martabatnya kepada Negara moderen yang lain di muka bumi dan kita harus beraksi di atas permukaan bumi selayaknya suatu bangsa yang merdeka. Kita terlalu lama berjuang pada tingkat-tingkat rendah sehingga kebanyakan orang di Negara moderen menyatakan” bangsa Papua masih sibuk degan perjuangan di tingkat rendah”.
Saudara sebangsaku; kita bukan suatu Negara miskin kita diberkati degan sumberdaya alam yang kaya-raya dan tidak terhitung nilainya, kita bukan lagi harus menderita di atas kekayaan sendiri, ibarat seekor tikus harus mati dalam gudang makanan, tetapi kita mampu membagun diri kita degan jumlah penduduk 2 setengah juta jiwa dan lebih dari kecukupan untuk menata perekonomian Negara kita untuk kepentingan bangsa Papua dan kesejahteraan rakyat di masa yang akan datang.
Dan juga saya mau tegaskan bahwa; bahwa kita bukan berjuang untuk kepentingan jabatan,pangkat, dan kedudukan tetapi kita harus berjuang demi harkat dan martabat sebagai suatu etintas bangsa Papua karena identitas kita berbeda dari bangsa Indonesia dan untuk berdikari diatas kaki kita sendiri dan Negara yang telah menyatakan dirinya sebagai Negara merdeka pada tanggal 1 Juni 1971 secara defato dan dejure di rimba raya Papua.
Pada kesempatan yang berbahagia ini saya Matias Wenda selaku Pemegang mandat dan tongkat estafet perjuangan Revolusi bangsa Papua, mengajak kepada kita semua degan mengedepankan motto” ONE PEOPLE ONE SOUL bahwa; sudah saatnya kita menata diri, berbenah diri dan terus bangkit bergandeng tangan dan merevolusi total mulai dari gaya berpikir kita, gaya bermain kita, irama kita, gaya pendekatan kita degan penuh keteguhan hati yang jujur dengan nurani yang bersih dan maju bersama-sama sejajar untuk beraksi sebagaimana selayaknya suatu Negara bangsa moderen berperan dalam kanca politik global demi rakyat dan tana air kita West Papua.
Atas nama Sang khalik, atas nama segenap makluk hidup dan segenap rakyat bangsa Papua, atas nama pegorbanan para pahlawan dan pendahulu kita, atas nama yatim piatu, janda, duda dan atas nama generasi bangsa Papua yang ada dan yang akan lahir diatas tanah air Papua, sekali lagi saya ucapkan SELAMAT MERAYAKAN HUT PROKLAMASI NEGARA REPUBLIK WEST PAPUA YANG KE – 41
Salam Revolusi
Dikeluarkan di : Markas Pusat Pertahan Tentara Revolusi West Papua
Pada tanggal : 1 Juli 2012
Jam : 00:10 Waktu WP
=============================
Panglima Komando Revolusi

Mathias Wenda, Gen.TRWP
NBP. A. 001076

-----------
Sumber : Papua Post

3 Lokasi Pengibaran Bintang Kejora

Bendera Bintang Kejora  terkait HUT  Organisasi Papua Merdeka (OPM) dikibarkan pendukung OPM di tiga titik wilayah kota Jayapura, Papua, Ahad (1/7). 


Polda Papua saat ini sedang memeriksa dua orang saksi terkait pengibaran bendera itu.

Bendera OPM itu dikibarkan di wilayah Arso, Perumnas Waena, dan di belakang Hotel Mulia Idaman Entrop, Jayapura, tidak jauh dari Markas Polsek Jayapura Selatan. Padahal, di sekitar itu terlihat aparat gabungan TNI dan Polri.



Sejumlah aparat langsung menuju lokasi dan segera menurunkan bendera Bintang Kejora itu. Bendera berukuran 90 X 50 cm ini kemudian dibawa ke Mapolsek Jayapura Selatan.(Wrt1)
Sumber : MetroTv

Manifesto 1961 dan Proklamasi 1971

Pada tahun 1961, para pemimpin Papua sudah menyusun sebuah manifesto (19 Oktober 1961) yang secara jelas mengatur bagaimana pemimpin Papua membayangkan masa depan Bangsa Papua Barat. Manifes ini berbunyi: “Berdasarkan hasrat dan keinginan bangsa kita akan kemerdekaan kita sendiri, maka kami… ”Sayangnya, mimpi ini tidak menjadi kenyataan pada tahun 1969 atau 1970 seperti yang dijanjikan
Jadi orang Papua, dengan cara melakukan gerakan-gerakan  Perlawanan, OPM, menyatakan kemerdekaan mereka sendiri. 
Manifesto tahun 1961 adalah sebuah deklarasi niat; 
Proklamasi tahun 1971 merupakan realisasi niat itu.






Memang, Manifes tahun 1961 tidak merupakan sebuah proklamasi, tetapi teksnya sangat kuat dan jelas tentang kemauan kemerdekaan Bangsa Papua: 

“Atas dasar-dasar ini, kami bangsa Papoea menuntut mendapat tempat kami sendiri, sama seperti bangsa-bangsa merdeka dan diantara bangsa-bangsa itu kami bangsa Papoea ingin hidup sentosa dan turut memeliharakan perdamaian dunia.”

Sumber : (LT)

Proklamasi Papua Barat


Pada tanggal 1 Juli 1971 di suatu tempat di Desa Waris, Kabupaten Jayapura, dekat perbatasan Papua New Guinea, yang dijuluki (Markas) Victoria, yang kemudian dijuluki dalam kosakata rakyat Papua Barat sebagai “Mavik" “dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat

Proklamasi ini dicetuskan oleh Seth Jafet Rumkorem  sebagai Presiden Papua Barat, dan didampingi oleh Jakob Prai  sebagai Ketua Senat (Dewan Perwakilan Rakyat), Dorinus Maury sebagai Menteri Kesehatan, Philemon Tablamilena Jarisetou Jufuway sebagai Kepala Staf Tentara Pembebasan Nasional (TEPENAL ), dan Louis Wajoi sebagai Komandan (Panglima) TEPENAL Republik Papua Barat.

Isi teks Proklamasi 1 Juli 1971 adalah:



PROKLAMASI

Kepada seluruh rakyat Papua, dari Numbai sampai ke Merauke, dari Sorong sampai ke Balim (Pegunungan Bintang) dan dari Biak sampai ke Pulau Adi.
Dengan pertolongan dan berkat Tuhan, kami memanfaatkan kesempatan ini untuk mengumumkan pada anda sekalian bahwa pada hari ini, 1 Juli 1971, tanah dan rakyat Papua telah diproklamasikan menjadi bebas dan merdeka (de facto dan de jure).
Semoga Tuhan beserta kita, dan semoga dunia menjadi maklum, bahwa merupakan kehendak yang sejati dari rakyat Papua untuk bebas dan merdeka di tanah air mereka sendiri dengan ini telah dipenuhi.


Victoria, 1 Juli 1971
Atas nama rakyat dan pemerintah Papua Barat,


Seth Jafet Rumkorem
(Brigadir-Jenderal)