Tampilkan postingan dengan label ISIS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ISIS. Tampilkan semua postingan

ISIS Sambut Gembira Trump Larang Imigran dari Negara Muslim

Presiden AS Donald Trump memegang sebuah nota eksekutif untuk mengalahkan ISIS di Irak dan Suriah setelah menadatanganinya di Oval Office, Gedung Putih pada 28 Januari 2017, di Washington, DC. Penasihat Presiden Kellyanne Conyaw (Ketiga Kiri) dan Kepala Staff Gedung Putih Reince Priebus (Kedua Kiri) bersama dnegan Trump. (Foto: AFP/Mandel Ngan)

BEIRUT, – Melalui saluran media sosial, kelompok ekstremis yang telah dikutuk di seluruh dunia, ISIS, menyatakan senang dengan perintah eksekutif baru Presiden AS, Donald Trump. Mereka mengklaim larangan itu memenuhi prediksi pemimpin al-Qaeda bahwa Barat akhirnya akan berbalik melawan warga Muslim.

Al Qaeda, ISIS dan kelompok-kelompok jihad lainnya sangat gembira dengan perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump yang melarang imigrasi dari negara-negara Muslim ke AS, dan menggambarkannya sebagai bukti bahwa AS sedang berperang dengan Islam.

Perintah eksekutif Trump tersebut menangguhkan kedatangan para pengungsi selama sedikitnya 120 hari, sedangkan pengungsi Suriah tanpa batas waktu -- dan melarang masuk para warga Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman selama 90 hari dengan alasan keamanan nasional.

Dilansir dari independent.co.uk, hari Selasa (31/1), melalui layanan pesan Telegram, ISIS menggambarkan larangan itu sebagai "diberkati", menggaungkan bagaimana AS menginvasi Irak pada tahun 2003 disebut "diberkati invasi" untuk menghidupkan kembali sentimen anti-AS di kawasan itu.
Salah satu pengguna menyambut berita tentang "larangan Muslim" sebagai "seruan terbaik kepada Islam", dan berharap ia akan menarik Muslim AS ke dalam perjuangan mereka.

Beberapa posting mengemukakan bahwa prediksi Anwar al-Awlaki - pemimpin Al Qaeda kelahiran AS yang tewas di Yaman pada tahun 2011 - yang menyatakan "Barat akhirnya akan berbalik melawan warga Muslim" menjadi kenyataan.

Politisi dan pejabat di AS menyatakan keprihatinan bahwa undang-undang tersebut terburu-buru dilaksanakan dan akan menyulut tindakan jihad dan menambah anggota baru.

"Dampaknya mungkin akan membuat propaganda ISIS lebih banyak di beberapa daerah," kata Senator Republik John McCain kepada CBS.

Javad Zarif, menteri luar negeri Iran, salah satu negara yang terkena dampak, mencuit bahwa larangan imigrasi Trump "akan tercatat dalam sejarah sebagai hadiah besar untuk para ekstremis dan pendukung mereka".

Editor : Eben E. Siadari
Sumber: SATUHARAPAN.COM

ISIS Ancam Serang Indonesia, Polri Siap Hadapi

FAJARONLINE —Ancaman teroris Islamic State of Iraq
and Syiria (ISIS) kian mengkhawatirkan.
Kemarin (28/12) seorang lelaki yang mengaku
anggota ISIS bernama Abu Jandal Al Indonesi
mengunggah video ancaman kepada TNI, Polri,
dan Banser NU. Namun, pihak-pihak yang
diancam tidak gentar.
Dalam video berdurasi sekitar empat menit
tersebut, Abu Jandal mengatakan, pesan ini
ditujukan untuk Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Polri, dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdatul Ulama.
“Saya mendengar TNI, Polri dan Banser akan membantu koalisi Amerika untuk memerangi ISIS.
Dengan itu, bisa disegerakan pertemuan kita, antara ISIS dengan TNI, Polri dan Banser,” ujar lelaki yang memakai pakaian serba hitam itu. Saat ini, Koalisi Amerika memang sedang kewalahan. Karena itu, tentu membutuhkan bantuan dari TNI. Sehingga, ISIS bisa melawan TNI.
“Namun, kalau kalian tidak datang kemari, kami yang akan datang ke Indonesia. Kita lihat siapa yang paling sakti,” ancam lelaki itu dengan nada kasar. Bahkan, Abu Jandal mengancam dengan lebih kasar dan tanpa sopan santun.“Kami akan habisi satu per satu kalian. Babi-babi seperti kalian tidak akan menang melawan kami,” tuturnya dalam video yang beralamat di https://www.youtube.com/watch” v=Y8EcSOeixRI.
Menanggapi ancaman ISIS yang kian nyata, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjend Fuad Basya enggan berkomentar.“Nanti, belum ada petunjuk dari Panglima TNI,” ujarnya singkat.
Sementara itu Kadiv Humas Polri Irjen Ronny F Sompie menjelaskan, pihaknya tidak gentar oleh siapapun, termasuk ISIS. Sebagai representasi dari negara, Polri akan mencegah adanya gangguan teror dan ancaman lainnya.
“Kami pasti mengantisipasi ancaman teror,” tegasnya.
Saat ini Polri telah mendeteksi adanya 100 warga Indonesia yang tergabung dengan ISIS. Ada yang posisinya di luar negeri dan ada yang didalam negeri. Khusus untuk anggota ISIS yang berada di dalam negeri, polisi telah mengawasinya.
“Sudah sejak lama, kami mengikuti mereka dengan target mencegah terjadinya teror,” tuturnya.
Data adanya warga Indonesia yang tergabung dengan ISIS itu terus diupdate. Caranya, bekerjasama dengan Interpol, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan
(Kemenkopolhukam).
“Jadi, perkembangannya terus diketahui,” jelasnya. 
Namun, langkah untuk mengantisipasi terjadinya teror dari ISIS itu saat ini masih terhambat. Pasalnya, belum ada aturan yang bisa dijadikan dasar untuk menangkap anggota ISIS.
“Kami hanya bisa bergerak, kalau benar-benar ada rencana meneror,” tuturnya.
Kalau anggota ISIS itu hanya mengaku menjadi anggota kelompok teroris di Timur Tengah itu, maka Polri tidak bisa berbuat apa-apa. “Dengan ancaman itu, perbaikan regulasi tentu semakin urgen. Polri berharap Presiden dan DPR bisa melihat adanya kekurangan itu,” terangnya.
Sementara itu, sebagai satu-satunya kelompok masyarakat sipil yang ikut diancam, Ketua Umum
Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) NU Nusron wahid menyatakan kalau sama sekali tak ciut.
“Kami sih cuek saja,” kata Nusron saat dihubungi.
Banser adalah satgas yang dimiliki GP Ansor, salah satu organisasi sayap NU.
“Silahkan saja ke Indonesia, usung gagasan khilafah (Islamiyah), niscaya kami tetap tidak
akan tinggal diam,” tandasnya.
Menurut Nusron, gagasan khilafah Islamiyah tidak boleh berkembang dan diwujudkan. Bukan hanya
di bumi nusantara, tapi juga dunia secara umum. Bagi Ansor dan NU, tegas dia, konsep khilafah hanya utopia yang tidak ada jaminan dan ujung kemanfaatannya. “Tapi, kami tidak akan kirim relawan ke Syiria
(untuk melawan). Buat apa? Mending kirim (relawan) ke daerah bencana, lebih banyak
pahala dan manfaatnya,” imbuh tokoh muda yang juga dipercaya sebagai kepala BNP2TKI itu.
Lebih lanjut, dia juga menyatakan, kalau ancaman terakhir yang disampaikan ISIS lewat Youtube
tersebut menjadi harus pula menjadi warning bagi semua pihak. Bahwa, Indonesia akan dijadikan
salah satu daerah tujuan mendirikan khilafah.
“Kita jangan sampai kecolongan, meski juga tidak boleh berlebihan,” tandasnya.
Yang perlu diintensifkan semua pihak saat ini, menurut Nusron, adalah makin menggencarkan edukasi dan penyadaran ke basis-basis masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Yaitu,  tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai sebuah konsep paling relevan.
Dia menegaskan, bagi Ansor dan NU, NKRI sebagaimana ajaran Islam rahmatan lil “alamin  tetap adalah harga mati.
“Tidak bisa ditawar-tawar, kalau untuk NKRI kita nyatakan perang juga tidak apa-apa, itu kalau mereka berani mengganggu. Ingat, kemanusiaan adalah segala-galanya,” pungkas Nusron. (jpnn)

ISIS Ancam Bantai TNI, Polri, Densus dan Banser NU

INILAHCOM, Jakarta - Militan ISIS mulai menebar ancaman. Abu Jandal Al Indonesi, bahkan mengaku akan membantai seluruh anggota TNI, Polri, Densus 88 Anti Teror dan Banser NU.
Itu disampaikan Abu Jandal, dalam video yang
diunggah di youtube pada 25 Desember 2014.
Abu Jandal dalam video yang mengenakan pakaian serba hitam ini, mengatakan ancaman ini disampaikan kepada Panglima TNI Moeldoko, Polri dan Banser NU. Ini mengingat TNI siap untuk membasmi ISIS kalau Polri membutuhkan bantuannya.
Dari pernyataannya, Abu Jandal mengesankan dirinya masih di pusat ISIS entah Syiria atau Iraq. Namun dengan keinginan TNI, Polri dan Banser NU untuk turut membantu memerangi ISIS ini, Abu Jandal berjanji akan kembali ke Indonesia. Tujuannya, untuk membasmi TNI, Polri dan Banser.
Dia juga menyinggung masalah NKRI harga mati. 
Bahkan, mempersoalkan Pancasila. Menurut dia, tidak ada yang sakti kecuali Allah SWT.
Berikut kutipan lengkap dari Abu Jandal, seperti dikutip INILAHCOM dari youtube:

"Pesan ini saya tujukan kepada Moeldoko, Panglima TNI, dan Polri dan Banser. Kami
menunggu kedatangan kalian. Kami telah mendengar kalian menginginkan untuk membantu pasukan koalisi untuk melenyapkan daulah khilafah ini. Ketahuilah bahwa sungguh kami bahagia sekali mendengarnya. Karena itu berarti insha Allah pertemuan antara kami dengan kalian disegerakan oleh Allah SWT, karena sungguh apabila kalian tidak mendatangi kami, kami yang akan mendatangi kalian.
Kami akan kembali ke Indonesia untuk menegakkan syariat Allah. Dan tentu saja kami tahu bahwa penegakan syariat Allah harus dimulai dari memerangi kalian. Dengan membantai satu persatu daripada kalian.
Tentara, TNI, Polri, Densus dan Banser. Yang mana hari ini menyombongkan diri untuk
menentang agama Allah, mementang syariat Allah dan mengatakan NKRI adalah harga mati.
Ketahuilah bagi kami adalah syariat Allah harga mati.

.......(kutip ayat AlQuran)......

Bahwa tentara-tentara Allah menunggu kalian, tentara-tentara Allah di negeri Syam (Syiria) dan Irak sangat bahagia ketika mendengar kalian ingin bergabung dengan koalisi. Dan ketahuilah pasukan koalisi sangat kewalahan menghadapi daulah Islam. dan perlu pertolongan babi2 bodoh sepertikalian.
Kami menunggu kedatangan kalian. Demi Allah sekiranya kami mata dalam membela khilawfah ini. Tentulah kematian tersebut adalah salah satu daripada apa yang kita inginkan. Tidaklah apa yang kita dapatkan, ketika menolong agama Allah kecuali salah satu dari dua kebaikan.
Kami melihat salah satu kejayaan Islam yakni kemenangan di muka bumi ini dan menegakkan syariat Allah, atau kami mendapatkan mati syahid.
Dan ini adalah giliran dan waktu yang tepat untuk membuktikan kalian dengan Pancasila sakti kalian. Ada yang mengatakan Pancasila sakti, kami tunggu kedatang kalian. Bagi kami tidak ada yang sakti kecuali Allah SWT. Dialah pelindung kami. La Haula wa La Quwwata illa billah. Kami hanya meminta pertolongan kepada Allah dan dialah zat yang maha kuat. Sedangkan kalian meminta tolong selain kepada Allah SWT.
Kalian sangat bangga sekali apabila Amerika berada di samping kalian. Kita buktikan siapa yang Allah menangkan. Kalian pasukan iblis, ataukah kami pasukan Allah SWT".
[gus]